Senin 22 Oct 2018 16:00 WIB

SBMPTN 2019 Hanya Melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer

Semua calon mahasiswa juga akan diberi kesempatan dua kali ikut UTBK.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Kampus paling diminati peserta SBMPTN
Foto: republika
Kampus paling diminati peserta SBMPTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengubah pola seleksi pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2019. Nantinya, tes pada jalur SBMPTN hanya akan digelar melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar di tes centre. Dan skor UTBK tersebut akan menjadi modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Ravik Karsidi menerangkan, UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode Maret sampai Juni tahun 2019. Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.

"Belum ada jadwal pasti, tapi kami berencana menggelar UTBK pada hari Sabtu dan Ahad, pagi dan sore, menyesuaikan jadwal libur sekolah siswa. Terlebih pada Maret sampai Juni itu mereka (calon mahasiswa) masih menyandang status sebagai siswa dan mungkin disibukkan dengan persiapan ujian akhir juga," jelas Ravik dalam konferensi pers Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019 di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (22/10).

Selain fresh graduate atau lulusan tahun 2019, kata Ravik, UTBK juga dibuka untuk lulusan SMA/ sederajat tahun 2017 dan 2018. Rektor UNS ini juga menjelaskan, semua calon mahasiswa juga akan diberi kesempatan dua kali untuk mengikuti UTBK. Dengan konsekuensi, calon mahasiswa tersebut akan dibebankan biaya pendaftaran Rp 200 ribu untuk setiap kali mengikuti UTBK. Nantinya peserta juga diperbolehkan memilih skor terbaik untuk digunakan mendaftar ke PTN.

"Meski ada kesempatan dua kali, tapi kami pastikan soal dari tes pertama dan kedua berbeda. Hanya saja memang standar atau gaya soal dalam UTBK sama saja," jelas dia.

Materi tes yang dikembangkan dalam UTBK tahun 2019 yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian Saintek dan Soshum. Bagi prodi Keolahragaan dan Seni, tambah Ravik, calon mahasiswa cukup mengunggah dokumen prestasi atau portofolio saja dan tidak akan ada Ujian Keterampilan (UK) lagi.

Dia melanjutkan, hasil UTBK nantinya akan diinformasikan kepada peserta secara personal melalui e-mail atau lainnya. Dalam hasil UTBK itu peserta bisa melihat secara rinci dalam kategori soal apa saja skor yang tinggi dan rendah. Sehingga hasil UTBK bisa menjadi acuan bagi calon mahasiswa untuk mendaftar ke PTN atau prodi tertentu.

"Misalnya si A dapat skor sekian, lalu dia ancang-ancang daftar ke PTN B yang passing gradenya sekian. Nantinya setiap peserta juga akan bisa melihat sendiri pergerakan nilai yang masuk dari peserta lain, jadi dia tahu dia tergeser atau tidak," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement