Senin 15 Oct 2018 08:52 WIB

LIPI Tetapkan Undip sebagai TUK SDM Penilai Terumbu Karang

Sertifikasi profesi sebagai penilai ekosistem terumbu karang jadi lebih mudah

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah ikan berada di sekitar terumbu karang di wilayah peraian konservasi Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah ikan berada di sekitar terumbu karang di wilayah peraian konservasi Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) kini resmi menjadi salah satu Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi sertifikasi profesi penilai ekosistem terumbu karang. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonsesia (LIPI) telah menetapkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip sebagai penyelenggara uji kompetensi ini bersama dua institusi pendidikan tinggi lainnya yakni FPIK Universitas Sam Ratulangi, Manado serta Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Maritim Raja Ali Haji Bintan, Kepulauan Riau.

"Sebelumnya LIPI juga merintis Unit Pelaksana Teknis LIPI di Pulau Pari Jakarta untuk uji kompetensi ini," kata Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah, di Semarang, Senin (15/10).

Ia mengatakan, luasnya wilayah perairan Indonesia menuntut sinergi yang kuat antar lembaga, khususnya kerangka program Coral Reef Rehabilitation and Management Program- Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI). LIPI melalui Pusat Penelitian Oseanografi telah membentuk sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada tahun 2017.

Di lingkup Pusat Penelitian Oseanografi,  LSP ini diwujudkan untuk mempersiapkan SDM yang memikiki kompetensi sebagai penilai kondisi ekosistem terumbu karang.

"Tahun 2018, LIPI telah menetapkan tiga perguruan tinggi sebagai penyelenggara TUK yang salah satunya adalah FPIK Undip ini," jelasnya, di sela penyerahan surat keputusan beserta peralatan pendukung.

Dengan adanya tempat uji kompetensi yang tersebar memungkinkan masyarakat yang membutuhkan dapat lebih mudah memenuhi persyarat sertifikasi profesi sebagai penilai ekosistem terumbu karang. Hadirnya tempat uji komptensi di sejumlah perguruan tinggi ini diharapkan juga dapat menampung sertifikasi bagi wilayah- wilayah terdekat, sehingga biayanya akan semakin murah.

Ia juga menjelaskan, setiap orang berkesempatan mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai penilai ekosistem terumbu karang dan ini terbuka bagi mahasiswa, lulusan maupun dosen dari perguruan tinggi masing- masing.

Dirhamsyah juga menjelaskan, penyiapan sumberdaya manusia yang kompeten merupakan isu yang sangat krusial, agar lulusan perguruan tinggi semakin kompetitif di tengah ketatnya persaingan kesempatan kerja.

Hal ini menuntut Indonesia harus mempersiapkan sumberdaya manusia berkualitas. Di sisi lain, Kemunculan teknologi baru menjadikan perubahan dan persaingan ketat di berbagai sektor, termasuk sektor kelautan.

“Sehingga mahasiswa diharapkan tidak hanya memegang ijazah saja, tapi juga sertifikasi profesi. Hal ini agar mereka bisa bersaing di dunia kerja yang makin kompetitif,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement