Selasa 09 Oct 2018 00:25 WIB

Kemenristekdikti: Semua Dosen Harus Melek Teknologi

Kesiapan dosen harus jadi modal utama dalam perubahan zaman.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ani Nursalikah
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)
Foto: theguardian.com
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengimbau semua dosen melek perubahan teknologi. Peran dosen sangat strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Kesiapan dosen harus jadi modal utama dalam perubahan zaman, jadi dosen harus melek perubahan teknologi," kata Direktur Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Dikti Prof Ali Ghufron di Jakarta, Senin (8/10).

Karena itu, Kemenristekdikti akan mulai melakukan pelatihan-pelatihan bagi dosen yang sudah berusia tua. Mayoritas dosen yang berusia tua agak cukup sulit mengikuti perubahan teknologi.

"Ya nanti akan ada berbagai pelatihan untuk memastikan mutu semua dosen. Pelatihan itu juga untuk membantu dosen yang tua agar bisa mengikuti perubahan teknologi," kata Ghufron.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir juga mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk mampu adaptif terhadap setiap perubahan ekonomi digital dan revolusi industri 4.0. Mulai dari pengelolaan kelembagaan, riset, kualitas sumber daya dosen, kurikulum maupun mahasiswa.

Dia mengatakan, saat ini perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memiliki nilai yang sama. Hal yang membedakan hanyalah sumber dana pengelolaan. Artinya, PTS dengan akreditasi A sama nilainya dengan PTN dengan akreditasi A.

"Kita harus mengubah paradigma perguruan tinggi ke depan, dikotomi perguruan tinggi swasta dan negeri harus dihilangkan. Mutu jadi tujuan utama sebuah perguruan tinggi dan akreditasi menjadi ukurannya," ujar Nasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement