Kamis 06 Sep 2018 17:05 WIB

Warga Karangduwet Diajarkan Olah Daun Jati Jadi Keripik

Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami antosianin.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa KKN UNY memberikan pelatihan membuat keripik memanfaatkan daun pohon hati.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa KKN UNY memberikan pelatihan membuat keripik memanfaatkan daun pohon hati.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Pohon jati banyak terdapat di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Karenanya, kemampuan untuk memanfaatkan pohon jati agar bernilai ekonomi penting dimiliki masyarakat supaya sumber daya yang melimpah tidak mubazir.

Pohon jati memang akrab dengan kehidupan masyarakat, utamanya karena manfaat yang banyak diberikan batang pohonnya. Kekuatan dan keawetan pohon jati membuatnya banyak digunakan sebagai mebel atau bahan membangun rumah tinggal.

Di Gunungkidul, pohon jati yang banyak tersedia berjenis Tectona grandis yang memang lazim ada di Indonesia. Untuk daunnya, jati yang kering  dapat digunakan sebagai kompos.

Daun yang basah dimanfaatkan untuk pembungkus makanan. Sayang, belum banyak yang memanfaatkannya sebagai bahan makanan. Di tangan mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), jati bisa dimanfaatkan jadi keripik.

Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami antosianin. Fungsi antosianin di antaranya sebagai antioksidan di dalam tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis).

Selain itu, dapat melindungi perut dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, serta berfungsi sebagai senyawa antiflamasi yang melindungi otak dari kerusakan.

Daun jati dapat pula menurunkan kolesterol, hipertensi, berat badan, atau malah penyembuh luka. Banyaknya manfaat membuat mahasiswa KKN UNY Kelompok 58 Dusun Karangduwet I, Desa Karangrejel, Kecamatan Wonosari, merasa perlu mengembangkannya.

"Bahan yang diperlukan adalah daun jati, tepung beras, dan tapioka, bumbunya merica, garam, bawang putih, dan ketumbar," kata salah satu mahasiswa KKN, Hapsari Eka Wijayanti, kepada Republika.co.id.

Pembuatan keripik daun jati dimulai dengan mencuci bersih daun jati muda, yang kemudian direbus dan ditambahkan garam secukupnya. Selanjutnya, masak sampai air mendidih dan tiriskan.

Bumbu dihaluskan dan dicampurkan ke dalam adonan tepung. Masukkan daun jati dalam adonan tepung, lalu goreng dalam minyak panas, tiriskan jika warna sudah kuning keemasan.

Setelah itu, tunggu hingga minyak pada keripik sampai benar-benar tiris, lalu masukkan ke dalam wadah untuk disajikan. Atas pelatihan ini, masyarakat Desa Karangrejek diharapkan mampu mengembangkan sumber daya yang ada.

Melalui pelatihan, pengetahuan yang ada harus menjadi modal ilmu penting bagi masyarakat sebagai peluang usaha. Terutama, keripik daun jati agar makin dikenal masyarakat dan memberi manfaat secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement