Jumat 31 Aug 2018 20:00 WIB

UI: Riset dan Inovasi Jangan Hanya di Kertas

Riset dan inovasi harus menghasilkan output yang nyata.

Universitas Indonesia
Foto: asianranking.com
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Rektor IIII Universitas Indonesia Bidang Riset dan Inovasi Rosari Saleh menuturkan kontribusi civitas academica membawa nama Indonesia di pemeringkatan universitas QS World University Rankings harus terus ditingkatkan. Penguatan dilakukan dengan lebih menguatkan usaha merealisasikan output riset dalam bentuk hasil produk. Bukan hanya sekadar kertas.

Hingga kini, Universitas Indonesia tercatat sebagai universitas paling produktif menghasilkan publikasi di Indonesia. UI sempat meraih penghargaan sebagai institusi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi dalam kategori PTN-BH (Perguruan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Penghargaan diberikan pada acara Science and Technology Index (Sinta) Award oleh Kemenristekdikti pada bulan Juli kemarin di Jakarta.

Kemenristekdikti via SINTA mencatat jumlah publikasi internasional UI yang terindeks di Scopus dari tahun 2004 hingga akhir Agustus 2018 ada 8.895. Dari database Scopus sendiri pada kurun waktu yang sama jumlah publikasi UI mencapai 9.343 dokumen.

“Riset dan inovasi harus terus berusaha memperlihatkan adanya output atau hasil produk nyata yang berguna buat orang banyak. Supaya kita bisa membuktikan diri bahwa kita bukan ‘macan kertas’,” ujar Rosari, Jumat (31/8).

Model Quintuple Helix sedang berusaha disasar Universitas Indonesia. Yaitu dengan menjalankan riset dan inovasi berintikan model quintuple helix ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari model triple helix dengan menambahkan  masyarakat (civil society) dan lingkungan alam (ecology) untuk mencapai visi Universitas Indonesia dan masyarakat madani yang berbudaya dengan pemanfaatan sains dan teknologi (techno-scientific cultural society).

“Sasaran akhir kita mengerahkan kemampuan riset dan inovasi agar terwujud sustainable nation,” ujarnya.

Sejumlah penelitian UI yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional terindeks di Scopus, kata dia, sudah banyak terealisasi dalam produk nyata yang bisa berguna untuk masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement