Selasa 28 Aug 2018 15:04 WIB

UMY Hadirkan Alumni Sukses untuk Memotivasi Maba

Ada beberapa peraturan yang perlu dilakukan untuk mencapai keberhasilan.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai menggelar Masa Ta'aruf Mahasiswa Baru (Mataf Maba) tahun 2018 pada Senin (27/8) di Sportorium UMY. Demi memberikan motivasi bagi maba, UMY pun menghadirkan Fahd Pahdepie, alumni UMY yang juga seorang penulis dan juga pegiat sosial.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai menggelar Masa Ta'aruf Mahasiswa Baru (Mataf Maba) tahun 2018 pada Senin (27/8) di Sportorium UMY. Demi memberikan motivasi bagi maba, UMY pun menghadirkan Fahd Pahdepie, alumni UMY yang juga seorang penulis dan juga pegiat sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL-- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai menggelar Masa Ta'aruf Mahasiswa Baru (Mataf Maba) tahun 2018 di Sportorium UMY. Demi memberikan motivasi bagi maba, UMY pun menghadirkan Fahd Pahdepie, alumni UMY yang juga seorang penulis dan juga pegiat sosial.

Dalam kesempatan itu, Fahd Pahdepie menyampaikan bahwa para maba juga harus menjadi agen perubahan. Menurutnya, mahasiswa punya tugas untuk menjadi perwujudan dari slogan insan yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

“Namun harus ada satu hal yang kalian ketahui, bahwa dari semua yang hadir saat ini tidak semuanya akan menjadi pribadi yang berhasil. Ini adalah fakta yang harus kalian terima dan pahami terlebih dahulu,” ungkap lulusan Prodi Hubungan Internasional UMY tersebut.

Fahd menjelaskan bahwa untuk menjadi pribadi berhasil tersebut ada beberapa cara yang perlu dilakukan oleh para maba. Ia menilai ada beberapa peraturan yang perlu dilakukan untuk mencapai keberhasilan, pertama miliki mindset dan impian mengenai keberhasilan, lalu letakkan hal tersebut di depan dan kejar itu.

Karena kadang keberhasilan bukan soal IPK atau setumpuk prestasi yang dimiliki, tapi mengenai keberanian untuk menjalankan mindset dan mewujudkan impian.

“Kedua, ingat bahwa kalian ‘berutang’ pada banyak orang. Untuk sampai ke posisi saat ini, anda sudah dibantu oleh banyak pihak mulai dari orang tua hingga lingkungan. Justru berdasarkan riset hanya 18 persen pelajar Indonesia yang punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Artinya 82 persen orang yang tidak memiliki kesempatan ini harus masuk dalam perhitungan ‘melunasi utang’ kalian,” ujar Fahd melanjutkan.

Kemudian yang terakhir, lanjutnya, sadari kalau hidup sedang menunggu, bukan sebaliknya. Pasalnya, banyak yang masih beranggapan bahwa kita yang sedang menunggu, menunggu jadi mahasiswa dulu, menunggu kesempatan dan lainnya.

“Padahal tidak, hidup yang menunggu dan kita yang harus menyonsongnya. Pahami dan terapkan ini dalam keseharian kalian dan saya yakin anda akan berhasil,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement