Rabu 08 Aug 2018 16:42 WIB

Dosen UMP Sosialisasi Cara Menyimpan Obat yang Baik

Penyimpanan obat tidak boleh di tempat yang terpapar panas matahari atau lembab.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: wordpress.com
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, melakukan sosialisasi mengenai cara menyimpan obat yang benar, dan penggunaan obat sebelum kedaluarsa. Sosialisasi antara lain dilakukan di kalangan anggota Aisyiyah di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Selasa (7/8).

Elza Sundhani, salah seorang dosen Fakultas Farmasi UMP menyatakan, obat yang diberikan dokter selama ini menggunakan senyawa kimia yang berfungsi mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Namun dia menyebutkan, senyawa kimia yang terkandung dalam obat akan mengalami kerusakan jika sudah melewati masa kadaluarsa dan penyimpannya tidak benar.

''Jika senyawa kimianya sudah mengalami kerusakan, bukan saja obat tersebut tidak lagi efektif mengatasi masalah kesehatan, tapi juga dapat menimbulkan  efek yang berbahaya,'' katanya, Selasa (7/8).

Disebutkan, jika obat telah dibuka kemasannya, maka obat tidak boleh terlalu lama lagi disimpan. Seperti obat tetes yang telah digunakan, tidak boleh digunakan lagi dalam waktu sebulan. ''Obat tetes yang sudah dibuka, tidak boleh lagi digunakan dalam waktu sebulan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan obat itu terkontaminasi bakteri,'' jelasnya.

Elza Sundhani, staf pengajar lainnya, menyatakan penyimpanan obat yang baik, harus memperhatikan petunjuk yang ada dalam kemasan. ''Dalam setiap kemasan obat, pasti ada petunjuk penyimpanan obat. Simpan obat itu sesuai petunjuk yang ada,'' kata dia.

Namun secara umum dia menyebutkan, penyimpanan obat tidak boleh di tempat yang terpapar panas matahari atau tempat yang lembab. Khusus untuk obar cair, dia menyatakan obat seperti itu juga tidak boleh ditaruh di freezer.

''Penyimpanan obat pada suhu yang tidak sesuai terutama di suhu dingin bahkan beku, juga dapat menyebabkan kerusakan bahan kimia obat,'' katanya.

Kegiatan dalam program pengabdian masyarakat tersebut juga dibantu oleh dua mahasiswa Farmasi yaitu Ayu Halida dan Rima Astikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement