Selasa 19 Jun 2018 23:32 WIB

Mahasiswa Rusia Dalami Bahasa Indonesia

Sebagian mahasiswa Rusia menilai Bahasa Indonesia simpel, menarik, dan indah.

Kota Moskow, Rusia, pada Sabtu (16/6) siang.
Foto: Republika/Citra Listya Rini
Kota Moskow, Rusia, pada Sabtu (16/6) siang.

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSKOW -- Sejumlah mahasiswa di Higher School of Economics, National Research University Moskow, Rusia, mengaku mengambil mata pelajaran bahasa Indonesia karena ingin lebih mendalaminya. Sebagian menilai bahasa Indonesia simpel dan indah.

"Saya ingin tahu mendalam tentang bahasa Indonesia, karena selama ini mahasiswa memilih bahasa Jerman atau Perancis," kata Ivan Netkachev, usai mengikuti ujian akhir semester mata pelajaran bahasa Indonesia di kampus tersbut, Selasa (19/6).

Ivan mengaku mempelajari bahasa Indonesia selain menambah ilmu dan wawasan akan linguistik juga berharap ada kesempatan berkunjung ke Indonesia. "Sangat berat sih karena mahal biayanya," kata dia, dengan bahasa Indonesia yang mulai lancar.

Anastasia, mahasiswi yang juga mengikuti ujian tersebut mengatakan dirinya ingin mempelajari bahasa Indonesia  karena di negeri asalnya dengan bahasa tersebut bisa ke mana-mana. "Saya suka Borobudur, Bali, Prambanan. Dengan bahasa Indonesia bisa mengunjungi itu tanpa kesusahan," kata dia.

Mahasiswi lainnya Polina Nasledskova mengatakan bahasa Indonesia itu berbeda dengan bahasa di Eropa. Bahasa Indonesia simpel, menarik dan indah. Ia pun berkeinginan pergi ke daratan Asia terutama Indonesia, sehingga nanti jika terlaksana sudah ada sedikit bekal dalam hal bahasa.

Pengajar bahasa Indonesia pada kelas tersebut, Giri Maulana, warga Indonesia, mengatakan kesulitan dalam pengajaran adalah ketika menyampaikan contoh yang di Rusia tidak ada. "Seperti bercerita ojek cukup sulit karena di negara tersebut tidak ada," terang dia.

Namun secara keseluruhan dari beberapa mahasiswa yang mengambil mata pelajaran pilihan tersebut antusismenya cukup tinggi.

Head of the B.A.Program in Fundamental and ComputationalLingusitic universitas  tersebut, Yury Lander menjelaskan pengadaan mata kuliah bahasa Indonesia agar mahasiswanya memiliki pilihan.

"Selama ini bahasa Perancis atau Jerman. Sedangkan bahasa Asia lainnya seperti China  dan Jepang sudah banyak yang membuka kursus," kata dia.

Yury pun mengaku dirinya pernah ke Jawa sehingga perlunya dikembangkan pembelajaran bahasa Indonesia di kampusnya, guna mendukung mahasiswanya kelak yang akan berkunjung ke Indonesia. "Bahasa Indonesia itu simpel dan tidak mengenal strata. Sehingga perlu dikenalkan ke mahasiswa," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement