Jumat 15 Jun 2018 07:24 WIB

Betle Tea, Solusi Obesitas Racikan Mahasiswa UNY

Betle tea terbuat dari daun sirih yang memiliki senyawa antiobesitas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Teh celup daun sirih karya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).  Teh celup daun sirih dikembangkan mahasiswa Prodi Biologi, Matematika dab Kimia UNY.
Foto: dok. UNY
Teh celup daun sirih karya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Teh celup daun sirih dikembangkan mahasiswa Prodi Biologi, Matematika dab Kimia UNY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Obesitas merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat di dunia. Selain berolahraga dan diet, mengonsumsi teh daun sirih ternyata bisa jadi salah satu pilihan mengatasi obesitas. Seperti tanaman obat lainnya yang memiliki senyawa antiobesitas, daun sirih juga mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin.

Mengetahui hal tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengolah daun sirih menjadi teh celup yang praktis dan menyehatkan serta dapat menurunkan berat badan. Mereka adalah Nadhila Sri Busi Asih dan Imam Riadi dari Prodi Biologi, Endah Chrisdiyanto dan Pony Salimah dari Prodi Pendidikan Matematika, serta Fauziyyah Diyah Anggita dari Prodi Kimia.

photo
Teh celup daun sirih karya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Teh celup daun sirih dikembangkan mahasiswa Prodi Biologi, Matematika, dan Kimia UNY.

Agar rasanya lebih mudah diterima, mereka menambahkan bahan alami lainnya. Daun stevia digunakan sebagai pemanis, daun jambe sebagai pewarna, dan bunga melati serta kayu manis sebagai aroma serta perasa.

Nadhila mengungkapkan, daun sirih dipilih karena termasuk jenis tanaman obat (fitofarmaka) yang jamak digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional. Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid.

"Selain itu, daun sirih mengandung enzim diastase dan gula," jelas Nadhila.

Menurut Imam, daun stevia dipilih untuk campuran teh karena mengandung derivat steviol. Terutama, steviosid sekitar 4-15 persen, rebausid a 2,4 persen, rebausid c 1,2 persen, dan dulkosida a 0,4-0,7 persen.

Artinya, kandungan-kandungan itu tidak mempengaruhi kadar gula darah sehingga aman bagi diabetesi. Daun stevia juga membantu memperbaiki pencernaan, meredakan sakit perut, dan mengatur berat badan.

Sementara itu, daun jambe mengandung senyawa bioaktif flavonoid, yakni tannin. Daun jambe juga dapat memberikan warna pada produk.

"Sedangkan daun melati dipilih memiliki indole yang merupakan komponen populer wewangian dan prekursor untuk obat-obatan," kata Imam.

Bagaimana cara membuat teh daun sirih? Fauziyyah menjelaskan, langkah pertama adalah menjemur daun sirih selama satu atau dua hari sampai kering. Lalu, daun sirih, daun jambe, kayu manis, daun stevia disangrai, dan diaromatisasi dengan penambahan bunga melati.

Proses penyangraian dilakukan selama 30 menit dengan temperatur 200 derajat celcius. Bunga melati kemudian dipisahkan dari bahan-bahan lainnya. Setelah itu, bahan-bahan jamu diblender agar terpotong halus.

Tahap akhir adalah pengemasan. Fauziyyah memaparkan bubuk teh yang telah dihaluskan dimasukkan ke kantung teh. Butuh empat gram jamu per kantung.

"Komposisinya terdiri dari daun sirih 60 persen, jambe 15 persen, daun stevia 15 persen, dan bunga melati 10 persen," ujar Fauziyyah.

Setelah itu, teh daun sirih dimasukkan ke dalam kemasan. Kemasan yang digunakan mampu melindungi teh dari absorbsi kelembaban yang tidak hanya menyebabkan teh dalam kantung menggumpal, tapi mempercepat penurunan aroma. Mereka mempopulerkan produk ini dengan label Betle Tea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement