Senin 04 Jun 2018 21:15 WIB

Wakapolri Imbau Kampus Waspadai Gerakan Terorisme

Wakapolri imbau kepada kampus untuk mewaspadai gerakan-gerakan terorisme.

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakapolri, Komjen Syafruddin mengimbau agar civitas akadrmika di kampus mewaspadai terhadap gerakan jaringan teroris. Imbaun ini disampaikan menyusul adanya penangkapan tiga terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan pasukan Brimob Polda Riau, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Sabtu (2/6) lalu.

"Kita imbau kepada kampus untuk mewaspadai gerakan-gerakan ini. Walaupun ini oknum hanya dikakukan satu dua orang tapi kan bisa mencemari nama baik kampus itu," ujar Syafruddin saat ditemui Republika.co.id usai meluncurkan Gerakan Nasional Mencintai Alquran (Ku Cinta Alquran) dalam acara soft launching di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (4/6).

 

(Baca: Rektor Diimbau Perhatikan Hubungan Civitas Kampus dan Alumni)

Dia mengatakan, sebenarnya penangkapan terduga teroris di Unri tersebut pengembangan kasus penyerangan teroris di Polda Riau yang terjadi sebelumnya. Salah satu tersangka teroris yang ditangkap di Universitas Riau, MNZ (33) juga sudah mengaku mendapat pesanan untuk merakit bom dari Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42).

"Itu kelompok Pak Ngah. Jadi begini, jangan kita terlalu tendesius menjustifikasi atau mengeneralisasi tentang kampus karena ini oknum. Jadi saya kurang sepaham," ucap Syafruddin.

Menurut Syafruddin, agar ke depannya kampus tidak tersusupi oleh kelompok teroris semua pihak perlu waspada, tidak hanya dibebankan kepada aparat keamanan. "Tapi kita semua, masyarakat, kemudian teman-temab kampus dan sebagainya mewaspadai masing-masing, supaya ini jangan terjadi lagi," kata Syafruddin.

Sebelumnya, Polda Riau menyatakan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Unri, tepatnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), pada Sabtu (2/6), terkait dugaan adanya jaringan teroris. Penggeledahan dimulai sejak pukul 14.00 WIB.

"Iya, kalau Densus 88 pasti (terkait dugaan jaringan teroris)," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Sunarto di Pekanbaru, Sabtu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement