Jumat 18 May 2018 13:38 WIB

UAD Rutin Kirim Alumni Mengajar di Thailand

Sudah ada 60 sampai 70 alumni yang tersebar di Thailand

Rep: MgROL 04/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mengirimkan alumni untuk menjadi tenaga pengajar di Thailand sudah menjadi rutinitas tiap tahun bagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kerja sama ini sudah dimulai sejak tahun 2013 dan sudah ada 60 sampai 70 alumni yang tersebar di Thailand dan sudah menjadi guru di Negeri Gajah Putih tersebit. 

Pada tahun 2018 ini, Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD sudah mengirimkan delapan orang alumni untuk menjadi tenaga pengajar. “Program alumni mengajar di Thailand menjadi salah satu program unggulan yang ada di UAD sesuai dengan misinya yang diakui secara Internasional,” kata Kepala Bidang KUI, Ida Puspita, saat di wawancarai di kantor KUI, beberapa waktu lalu.

Alumni tersebut ada yang dari lulusan Strata-1 (S1) dan ada beberapa alumni dari lulusan Strata-2 (S2). Proses pengajaran yang berlaku merupakan sistem kontrak, sehingga alumni terikat kontrak kurang lebih satu sampai tiga tahun untuk menjadi tenaga pengajar di sana.

Selain kontrak dengan kurun waktu satu hingga tiga tahun, pihak sekolah juga dapat memperpanjang kontraknya. “Ada dari pihak sekolah yang meminta langsung untuk memperpanjang kontrak kerja sama dalam pembelajaran ini,” tutur Ida.

Sebelum melakukan pengajaran di Thailand, calon pengajar (alumni) melakukan proses seleksi yang biasanya diadakan di masing-masing program studi sesuai dengan mata pelajaran yang akan diambil untuk mengajar di sekolah. “Biasanya dari kami itu seleksi melalui program studi, tetapi ada juga yang meminta pihak sekolah untuk menyeleksi karena memiliki kriteria tersendiri,” ujar Ida.

Pengajaran yang diajukan dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata kuliah yang ajarkan juga bervariasi yang disesuaikan dengan permintaan dari sekolah, kemudian disesuaikan dengan metode yang akan digunakan. 

"Selain menjadi guru, di sana (Thailand) juga ada yang mengajar mengaji dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) setelah sekolah selesai karena di sana berbasis pesantren. Dengan adanya alumni di sana, kami sangat terbantu, karena alumni dapat mempromosikan UAD ketika selesai mengajar dan dapat membantu untuk kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional,” ujar ibu dua anak ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement