Rabu 25 Apr 2018 15:36 WIB

Perguruan Tinggi Kerja Sama Pinjaman Pendidikan dengan BRI

Fasilitas semacam pinjaman pendidikan ini dulu pernah ada.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Penandatanganan kerja sama antara Unnes, IAIN Salatiga, dan BRI.
Foto: Bowo Pribadi.
Penandatanganan kerja sama antara Unnes, IAIN Salatiga, dan BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peluang bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah, untuk menempuh studi lanjut pendidikannya kian terbuka. BRI membuka kesempatan ini dengan memberikan fasilitas student loan (pinjaman pendidikan) melalui Briguna Pendidikan.

"Fasilitas ini dapat dimanfaatkan mahasiswa yang akan menempuh program pendidikan Pascasarjana (S2) dan Doktoral (S3)," kata Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Semarang, Fidri Arnaldy, pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama PT BRI (Persero) Tbk dengan Unnes dan IAIN Salatiga, di Semarang, Selasa (24/4).

Menurut Fidri, produk Briguna Pendidikan memiliki keunggulan berupa grace periode atau kelonggaran waktu pembayaran. Mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan S2 maupun S3 yang ingin memanfaatkan fasilitas ini hanya membayar bunga berjalan selama masa pendidikan.

Adapun pokok pinjaman dapat dibayarkan setelah mahasiswa lulus sampai dengan jangka waktu pinjaman berakhir. Untuk mahasiswa S2 diberikan dengan maksimal jangka waktu pinjaman selama enam tahun dan mahasiswa S3 maksimal selama 10 tahun.

Melalui skema pinjaman pembiayaan pendidikan ini, Briguna Pendidikan diharapkan dapat memacu minat masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi dalam rangka mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

"Briguna Pendidikan ini merupakan respons BRI atas Instruksi Presiden agar perbankan (BUMN) memberikan fasilitas pinjaman pendidikan, guna mendorong peningkatan generasi Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing," kata Fidri, dalam sambutannya.

Dalam kesempatan ini, Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman, mengatakan fasilitas semacam pinjaman pendidikan ini dulu pernah ada dengan Kredit Mahasiswa Indonesia. Sekarang ini dihidupkan kembali karena banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan studi dan risetnya karena keterbatasan biaya.

"Sekarang, BRI mewujudkan kembali pinjaman pendidikan melalui Briguna Pendidikan dengan skema pinjaman lunak dan ringan. Walaupun pinjaman lunak, tetapi mahasiswa sebagai debitur harus mengembalikan fasilitas pinjaman ini," ujarnya.

Ia juga menambahkan, apa yang dilakukan BRI ini penting dan Unnes memandang perlu dukungan pembiayaan pendidikan dengan skema ini. Karena akan memberikan kontribusi yang positif untuk mendorong pembangunan SDM di tanah air. "Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas bagi bangsa ini, semua elemen harus bisa mengambil bagian di dalamnya," kata Fathur.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan IAIN Salatiga, Drs Kastolani, menambahkan pinjaman pendidikan ini menjadi peluang besar bagi lulusan S1 untuk belajar lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement