Ahad 08 Apr 2018 08:05 WIB
Program 5.000 Doktor Dalam Negeri

Kemenag Gandeng Al Arabiyyah Institute Test Bahasa Arab

Al Arabiya Institute, menjadi salah satu kampus pengembangan bahasa di PTKI.

Kementerian Agama akan menggandeng Al Arabiyya Institute UIN Sunan Ampel Surabaya dalam pelaksanaan Program Beasiswa Studi 5.000 Doktor Dalam Negeri tahun 2018.
Foto: kemenag.go.id
Kementerian Agama akan menggandeng Al Arabiyya Institute UIN Sunan Ampel Surabaya dalam pelaksanaan Program Beasiswa Studi 5.000 Doktor Dalam Negeri tahun 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan menggandeng Al Arabiyya Institute UIN Sunan Ampel Surabaya dalam pelaksanaan Program Beasiswa Studi 5.000 Doktor Dalam Negeri tahun 2018. Rencana itu disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Arskal Salim GP saat membuka kegiatan Penyusunan Soal Beasiswa Studi Dalam Negeri di Jakarta.

“Saya ingin ada sesuatu yang baru untuk memperkuat ujian seleksi Program 5000 Doktor Dalam Negeri," kata Arskal, belum lama ini.

Al Arabiyya Institute telah bekerja sama dengan perguruan tinggi Leipzig Jerman dalam melaksanakan tes Bahasa Arab. Arskal berharap, pengembangan lembaga bahasa di lingkungan Peguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) semakin optimal, tidak kalah dengan perguruan tinggi umum.

Upaya menggandeng Al Arabiya Institute, menjadi salah satu pengembangan bahasa di lingkungan PTKI. "Kami support betul apa yang sudah dilakukan UIN Sunan Ampel dalam mengembangkan sistem ini yang sudah berjalan sejak 2015,” ujar Arskal.

Kerja sama ini dinilai akan memudahkan pihak penyelengara program beasiswa 5.000 doktor dalam negeri dalam melaksanakan tes bahasa Arab. “Tes Bahasa Arab bisa dilakukan di mana saja asal ada jaringan internet dan komputer atau laptop. Hasil skor E-Testing dalam beberapa hari kemudian langsung dapat diterima sertifikatnya,” ujar Arskal.

Kasubdit Ketenagaan Diktis Ahmad Syafii mengatakan, Sertifikat Bahasa Arab (TOAFL-B1) yang dikeluarkan Al Arabiyya Institute akan menjadi syarat peserta penerima beasiswa 5.000 doktor dalam negeri. “Selama ini tes bahasa Arab dilakukan secara manual. Kalau tahun ini bekerja sama dengan lembaga Al Arabiyya Institute, maka akan bagus. Apalagi sistemnya online bisa dilakukan di mana saja,” ungkapnya.

Bagi peserta yang mengikuti tes secara online dapat mengakses  di laman https://e-toafl.com/id/. Hasilnya berupa sertifikat Bahasa Arab (TOAFL-B1) dan diupload sebagai persyaratan administrasi.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement