Rabu 04 Apr 2018 20:10 WIB

Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum Diminta Bersinergi

Belum ada sinergitas yang secara formal dilakukan oleh sebelas PTN-BH di Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta 11 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) saling bersinergi. Sinergi tersebut menurutnya bisa saja diwujudkan lewat program studi visioner yang bisa memenuhui kebutuhan zaman di masa yang akan datang.

"Dalam bidang apa contohnya? Mungkin smart technologi, smart data, atau barangkali digital ekonomi, logistic managemen, silahkan," ujar Nasir seusai menghadiri forum pertemuan sebelas PTN-BH di Gedung Researh Center (Pusat Riset) ITS, Surabaya, Rabu (4/4).

Nasir mengungkapkan, sejauh ini memang belum ada sinergitas yang secara formal dilakukan oleh sebelas PTN-BH di Indonesia. Namun demikian, Nasir meyakini, sinergi antara sebelas PTN-BH sangat bisa dilakukan. Terlebih sekarang Kemenristekdikti sudah menghapus nomenklatur, sehingga perguruan tinggi bisa berinovasi.

"Yang penting mereka bergerak lebih cepat lagi, harus mampu bersaing. Kalau kita tidak mempersiapkan diri lebih baik, efisiensi tidak dilakukan, kualitas tidak ditingkatkan, maka kita tidak bisa bersaing," ujar Nasir.

 

(Baca: Menristekdikti Tuntut PTN-BH Mampu Bersaing di Kelas Dunia)

Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya M. Nuh juga berpendapat yang sama. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menyebutkan PTN-BH di Indonesia tidak semestinya saling berkompetisi dengan sesama, melainkan untuk berkolaborasi.

"PTN-BH ni bukan untuk kompetisi. Kompetisi itu untuk orang lain dan orang lain. Sesama saudara kok kompetisi. Tapi untuk sinergi untuk kolaborasi. Persaingan kita itu dengan perguruan tinggi lain di luar NKRI," ujar Nuh di sela acara.

Nuh juga berpendapat, suatu saat semestinya ada suatu program bersama yang bisa menjadi simbol PTN-BH. Itu tak lain karen menurutnya sebaik-baiknya perguruan tinggi adalah yang bisa memberi kemanfaatan untuk perguruan tinggi lainnya.

"PTN-BH bukan untuk PTN-BH, ITS bukan untuk ITS, Unpad bukan untuk Unpad, ITB bukan untuk ITB, tapi semuanya itu untuk dirinya plus untuk Indonesia secara keseluruhan," kata Nuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement