Jumat 19 Jan 2018 18:00 WIB

Unila Terjunkan 2.714 Mahasiswa KKN

Setiap tahunnya Unila mengirimkan 5000 mahasiswa KKN

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Lampung (Unila)
Foto: wikipedia
Universitas Lampung (Unila)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --  Universitas Lampung (Unila) kembali menerjunkan sebanyak 2.714 mahasiswa untuk kegiatan intrakurikuler kampus berupa kuliah kerja nyata (KKN). Para mahasiswa tersebut akan mengabdi sesuai dengan bidang studinya di enam kabupaten di Lampung selama 40 hari tanpa pulang.

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Bachtiar Basri melepas ribuan mahasiswa KKN Unila di Gedung Serba Guna Unila, Jumat (19/1). Bachtiar berharap mahasiswa dapat membenahi sistem administrasi perangkat desa dan memberdayakan sektor pertanian dan perkebunan.

"Mahasiswa sebagai duta, kalau di desa mahasiswa lebih dipercaya ketika menyampaikan," kata Wagub Bachtiar Basri didampingi Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, Jumat (19/1).

Dari 2.714 mahasiswa Unila yang KKN tersebut, terdiri dari periode I tahun 2018, yang akan menempuh kegiatan ke enam kabupaten, yakni Tanggamus (1.047 mahasiswa), Lampung Timur (721), Tulangbawang Barat (524), Pringsewu (338), serta Desa Binaan Lampung Selatan (28) dan Pringsewu (56). Mereka berasal dari delapan fakultas terdiri dari 1.143 laki-laki, dan 1.571 perempuan.

Ia berharap para mahasiswa KKN untuk menyampaikan program pembangunan Provinsi Lampung yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan. Karena mahasiswa itu merupakan duta bermanfaat di tengah masyarakat, terutama terkait penerapan teori yang mahasiswa dapatkan di kampus agar dapat membantu memecahkan masalah yang ada di masyarakat desa.

Menurut dia, setiap tahunnya Unila mengirimkan 5000 mahasiswa KKN untuk ikut belajar dalam masyarakat selama 40 hari. Kegiatan ini masuk dalam kegiatan intrakurikuler. Mahasiswa kita kirim ke masyarakat untuk bereempati, bergabung hidup bersama dan mempelajati realita kehidupan masyarakat. Selama KKN Mahasiswa tidak diizinkan pulang selama 40 hari, katanya.

Program KKN tersebut, menurut dia, sangat sinergis dengan program pemerintah menggelontorkan dana desa ratusan triliun rupiah untuk membangun desa. Mahasiswa diharapkan bisa berkontribusi membantu aparat desa untuk merancang pembangunan dan membantu memecahkan permasalahan yang ada di desanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement