Rabu 01 Nov 2017 17:07 WIB

UAD Dorong Dosen Berkarya Melalui Media

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan 'Temu Redaktur Opini' di UAD.
Foto: Nico Kurnia Jati
Kegiatan 'Temu Redaktur Opini' di UAD.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Tenaga pengajar atau dosen di perguruan tinggi dinilai memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya. Diharapkan, pemikiran-pemikiran itu dapat juga dituangkan dalam sebuah karya tulisan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Terkait hal itu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendorong seluruh dosen di kampus tersebut untuk dapat menuangkan karya tulisnya melalui media masa. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui kegiatan 'Temu Redaktur Opini'.

Kepala Hubungan Masyarakat UAD, Hadi Suyono, mengatakan latar belakang diselenggarakanya acara ini adalah untuk mendororong dosen UAD agar tak hanya menuangkan pemikiranya melalui karya ilmiah dan jurnal, namun juga malalui tulisan opini yang terpublikasikan di media masa.

“Menulis opini juga merupakan wujud sumbangsih dosen kepada masyarakat. Karena dengan begitu maka pemikiranya  dapat tersampaikan kepada masyarakat yang lebih luas, tak hanya di lingkungan akademis,” ujarnya, kepada Republika.co.id, usai kegiatan yang digelar di Kampus I UAD, Yogyakarta, Rabu (1/11).

Selain itu, lanjutnya, dorongan ini juga diberikan karena hingga saat ini diakui bahwa kontribusi dosen dalam mempublikasikan pemikiranya melalui opini masih cukup rendah.

“Padahal, malalui opini yang dipublikasikan di media masa itu juga merupakan sebuah promosi diri yang dilakukan dengan cerdas. Juga memberikan promosi positif bagi instansi UAD,” kata Hadi.

Pada kesempatan itu, salah satu pemateri, Redaktur Pelaksana Harian Republika, Subroto Kardjo, mengatakan sebenarnya media masa sangat terbuka untuk mempublikasikan pemikiran-pemikiran dari dosen. Karena, menurut dia pemikiran dari dosen yang dituangkan itu juga dapat membantu media dalam menjalankan fungsinya dalam menambah pengetahuan bagi masyarakat.

Terlebih, dosen dinilai memiliki latar belakang pendidikan yang cukup berkompeten pada bidangnya masing-masing. Sehingga, ia menilai konten dari setiap opini dari dosen cenderung cukup mendalam dan dapat dipercaya.

“Mayoritas hingga saat ini tulisan opini yang dikirim sudah bagus-bagus dari sisi konten. Hanya perlu pembenahan dari sisi teknis penulisan,” ujarnya.

Oleh karenanya, saat memberikan materi, ia lebih menekankan pada teknis penulisan opini. Sehingga, pemikiran opini dari dosen dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement