Kamis 16 Mar 2017 02:00 WIB

Bos Tokopedia Berikan Tips Sukses kepada Mahasiswa ITS

Rep: Binti Sholikah / Red: Satria K Yudha
Sejumlah mahasiswa mengamati kapal Nala-Evo Mark II saat diperagakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/6).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah mahasiswa mengamati kapal Nala-Evo Mark II saat diperagakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, memberikan kuliah tamu di hadapan ratusan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Gedung Robotika ITS, Surabaya, Rabu (15/3). Kegiatan kuliah tamu tersebut bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dalam program 'KSP Goes to School'. 

William membagikan pengalamannya dalam membangun Tokopedia. Pria asal Pematang Siantar tersebut mengaku, untuk membangun situs belanja online atau daring tersebut tidak mudah. Ide toko daring hadir dari masalah kepercayaan masyarakat Indonesia untuk bertransaksi daring.  

“Saya melihat permasalahan ini sudah berhasil dipecahkan oleh beberapa model bisnis di belahan dunia lain. Jadi saya merasa melihat peluang untuk juga diterapkan di Indonesia,” ujarnya.  

Dalam prosesnya, William dan rekannya, Leontinus Alpha Edison, kesulitan menemukan promotor. Ide mereka dianggap sulit direalisasikan. 

Namun, keduanya tidak patah semangat. Pria kelahiran 18 November 1981 ini memegang semangat bambu runcing. “Prinsip tersebut adalah keberanian, kegigihan, dan harapan. Sangat mudah menyatakan keberanian, tapi tanpa kegigihan dan harapan semuanya tidak akan menjadi nyata,” ujarnya.  

Kini, Tokopedia menjadi salah satu platform marketplace terbesar di Indonesia. Lebih dari 1,5 juta pengusaha memulai usahanya melalui Tokopedia. Alumnus Bina Nusantara (Binus) Jakarta tersebut berpesan kepada ratusan mahasiswa ITS agar tidak takut bermimpi. 

Rektor ITS Joni Hermana, menyatakan hal-hal yang disampaikan William sangat inspiratif dan menjadi contoh yang baik. Sesuatu yang tidak mungkin bagi sebagian orang menjadi mungkin bagi William. 

“Dia dari orang biasa dan memiliki kendala bahasa. Kendala-kendala yang besar bagi orang lain, bagi dia tidak. Mimpi dia besar dan berusaha mewujudkannya dan itu menjadi kenyataan. Ini inspiratif bagi siapa saja,” ujar Guru Besar Teknik Lingkungan ITS tersebut. 

Acara tersebut merupakan kali kedua kegiatan KSP Goes to School. Kegiatan pertama digelar di SMAN 1 Teladan, Yogyakarta, pada 4 Februari 2017, yang menghadirkan CEO Triputra Agro Persada. Seri selanjutnya akan digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, bulan depan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement