Senin 20 Feb 2017 22:42 WIB

Peraih Nobel Kupas Prospek Stabilitas Finansial Global di Unair

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Foto: Ist
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peraih Nobel Ekonomi tahun 2003 Prof Robert Fry Engle III mengupas prospek stabilitas finansial global ketika menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (20/2).

Dalam kuliah umum bertema The Prospects for Global Financial Stability, Engle menjelaskan bahwa volatilitas atau ukuran lingkungan pasar yang bergejolak memang terjadi di sejumlah negara di dunia.

"Risiko keuangan hendaknya tak dieliminasi. Sebab, pasar keuangan tak akan bekerja bila tak ada risiko. Namun, institusi keuangan perlu mewaspadai risiko sistemik," katanya.

Dia menambahkan kegagalan akan terjadi ketika institusi gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan konsekuensi dalam sektor ekonomi riil.

Agar terhindar dari volatilitas, Engle memberikan rekomendasi kepada pemerintah di bidang keuangan. Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa institusi keuangan harus memiliki modal untuk menanggulangi krisis.

Selain itu, negara juga harus memiliki capital cushion untuk menyelamatkan keuangan apabila krisis terjadi. "Harapannya, bila krisis keuangan yang sistemik bisa dihindari, maka jalan menuju perdamaian akan kian terbuka," ucapnya.

Sementara itu sebelum kuliah umum, Rektor UNAIR Prof M Nasih menganugerahi gelar doktor kehormatan kepada pengajar dan peneliti asal Stern School of Business, New York University tersebut. "Engle merupakan penerima nobel pertama yang dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Unair," kata Nasih.

Nasih mengungkapkan pemberian gelar doktor kehormatan kepada Engle adalah bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ekonomi.

"Kita menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Profosor Engle yang sudah berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya metode yang bisa menyelamatkan negara untuk menghindari krisis ekonomi," kata Nasih.

Metode yang dimaksud adalah mendeteksi volatilitas ekonomi dengan model ARCH (Autoregressive Conditional Heteroskedasticity) yang dikembangkan oleh Engle dan rekannya Prof Clive W J Granger dari Universitas California San Diego (UCSD). Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti dan praktisi bisa melakukan prediksi terhadap keadaan ekonomi, khususnya keuangan, dan berdasarkan runtun waktu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement