Jumat 15 Jul 2016 19:09 WIB

Kemenristekdikti Pertimbangkan Bangun Politeknik di Papua

Politeknik Banyuwangi (ilustrasi)
Foto: kemendiknas
Politeknik Banyuwangi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAISAI -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mempertimbangkan akan membangun satu politeknik negeri di Papua dan Papua Barat. Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Kemristekdikti, Patdono Suwignjo mengatakan pembangunan politeknik itu didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan pendidikan vokasi.

Meski demikian hal itu masih menjadi usulan sementara. Sebab, ada masukan dari perguruan tinggi di Papua dan Papua Barat, agar mengembangkan politeknik yang sudah ada.

"Barusan ada masukan agar tidak dibangun politeknik, karena saat ini sudah ada tiga politeknik. Itu saja yang diperkuat dari pada membangun politeknik baru lagi. Tentunya ini akan menjadi bahan pertimbangan kami ke depannya," kata dia, usai rapat koordinasi pimpinan dan pengelola Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Kopertis XIV Papua dan Papua Barat di Waisai, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (15/7).

Patdono menyebut bahwa saat ini, pihaknya sedang gencar menggaungkan pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan potensi dari daerah tersebut. Pemerintah juga saat ini menyiapkan 10 pendidikan vokasi atau politeknik yang diharapkan mampu mempersiapkan sumber daya siap pakai, salah satunya di bidang kemaritiman.

Politeknik nantinya akan dibentuk proyek percontohan agar semua lulusannya harus bisa diserap oleh pasar lulusannya harus bersertifikasi melalui lembaga sertifikasi profesi. Mulai 2017, Kemristekdikti akan melakukan moratorium perizinan program studi baru atau dengan kata lain dilakukan jeda untuk perizinan perguruan tinggi baru, kecuali untuk pendidikan vokasi. Patdono juga menyatakan pemerintah telah merancang rencana besar pendidikan tinggi selama 10 tahun ke depan.

Terdapat beberapa isu yang dibahas yakni pengklusteran universitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, mendorong penelitian menjadi inovasi, menargetkan 10 universitas masuk dalam ranking 500 dunia pada 2025, dan mempersempit jurang antara kualitas universitas satu dan yang lainnya di Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement