Rabu 10 Feb 2016 20:56 WIB

Kemenag Pertahankan Prodi Islam Sekalipun Peminatnya Satu Orang

Gedung perkuliahan IAIN Mataram.
Gedung perkuliahan IAIN Mataram.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menegaskan pihaknya akan terus mempertahankan program studi Islam di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) meski sepi peminat.

"Meski peminatnya hanya satu orang, prodi ini harus dipertahankan. Alasannya, prodi Islam adalah usaha pokok dari pendidikan Islam," kata Amin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu.

Beberapa program studi Islam di PTKIN yang akan terus dipertahankan, kata Amin, seperti prodi dakwah, ushuluddin, akidah, tafsir dan lainnya yang berhubungan dengan keagamaan Islam.

Prodi-prodi itu tersebar di PTKIN seperti di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas Islam Negeri (UIN).

"Prodi-prodi itu yang dibutuhkan masyarakat dan tidak akan ada moratorium meski peminatnya tahun ini berkurang. Walau bagaimanapun ulama tetap dibutuhkan. Negara mau dibawa kemana jika mereka semakin tidak ada," kata dia.

Menarik minat masyarakat untuk masuk ke prodi Islam, kata Amin, merupakan "pekerjaan rumah" Kemenag yang harus diseriusi. Beberapa terobosan harus ditempuh guna menggairahkan minat masyarakat terhadap prodi Islam.

"Kami pertahankan prodi. Maka dari itu, prodi Islam harus dikemas dengan keterampilan teknologi informasi, bahasa Inggris dan kepemimpinan. Dengan begitu, meski prodi tidak langsung dibutuhkan tapi lulusannya nanti memiliki keahlian," kata dia.

Menurut Amin, terobosan pengayaan keterampilan bagi mahasiswa prodi Islam akan memicu daya saing mereka di dunia kerja.

"Masyarakat cenderung pragmatis saat lulus dari prodi Islam itu nanti jadi apa atau kerja apa sehingga mempengaruhi minat. Maka perguruan tinggi harus kreatif dan inovatif. Begitu mereka selesai punya ketrampilan, misalnya ahli tafsir tapi punya kemampuan majemuk seperti ahli di bidang TI dan kemampuan interpersonal yang bagus," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement