Selasa 19 Jan 2016 18:07 WIB

Unhas Fokus Pengembangan Aset dan Bisnis

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Foto: dok pribadi
Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Hasanuddin (Unhas) telah mempersiapkan sejumlah rencana kinerja pada 2016. Dalam 10 poin yang akan dilakukan Unhas, salah satunya adalah mengembangkan bisnis melalui aset yang telah dimiliki.

Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu menuturkan, pengembangan bisnis menjadi salah satu poin yang ditekankan direktorat Unhas. Dengan mengembangkan sektor ini, akan banyak manfaat yang diperoleh, terutama bagi mahasiswa.

Saat ini, Dwia mengatakan, Unhas telah memiliki cukup banyak aset dan bisnis. Seperti sarana olahraga, rumah sakit, percetakan, rusunawa. Tak hanya itu, bisnis yang dikelolah Unhas di berbagai sektor seperti kemaritiman pun terus diberdayakan untuk dijadikan pemasukan universitas.

Dana tersebut kemudian bisa dialihkan untuk keperluan mahasiswa. Bisa dalam berupa beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan berprestasi, maupun dana tak terduga yang sewaktu-waktu dibutuhkan mahasiwa. "Ke depan kita ingin agar Unhas bukan hanya mengandalkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari mahasiswa. Tapi mahasiswa yang harus kita dukung dengan berbagai pembiayaan," ujar Dwia usai pemaparan Kinerja Direktorat Unhas, Selasa (19/1).

Pengembangan bisnis ini pun bukan hanya melalui aset yang telah dimiliki Unhas. Menurutnya, dosen dan mahasiswa juga bisa didorong untuk mendirikan Perseroan Komanditer (CV) maupun Perseoran Terbatas (PT) atas nama Unhas. Dari perusahan tersebut mereka nantinya bisa menjalankan bisnis hingga tender sesuai keahlian perusahaan. 

Keberadaan perusahaan juga bisa mengakomodir mahasiswa yang memiliki ilmu untuk bergabung. Hal ini akan memberikan nilai lebih bagi mahasiswa maupun para alumni Unhas.

Sejauh ini banyak juga produk-produk mahasiswa baik berupa makanan, obat-obatan, hingga peralatan elektonik. Dengan adanya wadah berbentuk perusahaan, produk ini bisa dinilai apakah telah layak guna atau tidak untuk dimanfaatkan masyarakat luas.

Dia mengatakan, selain meningkatkan pemanfaatan aset dan pengembangan bisnis, Unhas kini tengah berbenah untuk menjadi kampus bertaraf internasional. Unhas berbenah diri dalam meningkatkan kualitas akademik, riset, layanan manajemen yang lebih baik. Sebagai persyaratan PTN yang berstatus PTN berbadan hukum, Unhas pun harus masuk dalam 500 universitas dunia yang berstandar internasional.

Targetnya, Dwia mengatakan, dalam tenggat waktu 2016 hingga 2020, Unhas sudah masuk dalam jajaran universitas yang terakreditasi secara internasional. "Sekarang ada 140 PTN di Tanah Air. Namun, hanya UGM yang masuk akreditasi internasional. Unhas juga harus masuk," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement