Selasa 11 Aug 2015 15:11 WIB

Sambut Tahun Ajaran Baru, FEB UGM Gelar 'International Week 2015'

Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Foto: UGM
Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGAYAKARTA -- Tahun ajaran 2015/2016 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta akan segera dimulai. Sembari menunggu tahun ajaran baru dimulai, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menyelenggarakan program akademik intesif 'International Week 2015'.

Acara pekan internasional adalah sebuah program akademik singkat yang meliputi kuliah umum dari para CEO berbagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, kuliah tamu dari dosen-dosen beberapa universitas di Asia Tenggara dan Austria, kunjungan ke perusahaan, dan malam sosial budaya di Candi Prambanan.

Panitia Internasional Week 2015 Rangga Almahendra menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan pertama kali pada 2014. International Week 2015 memiliki dua agenda kegiatan, yaitu ASEAN Business Environment dan International Summer University.

"Sebanyak 87 peserta dari Austria, Belanda, Filipina, Thailand, Jerman, Denmark, Nepal, dan Indonesia. Mahasiswa baru angkatan 2015 juga turut berpartisipasi dalam program ini sebagai bentuk orientasi dan adaptasi sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan reguler," katanya dalam siaran pers kepada Republika Online, Selasa (11/8).

Rangga menyatakan, para peserta pekan internasional berkesempatan untuk mengikuti kuliah umum dari CEO beberapa perusahaan ternama di Indonesia, seperti AirAsia Indonesia, Matahari Mall.com & Lippo Group, Danone Indonesia, dan ASEAN Foundation.

Selain perusahaan Indonesia, perwakilan dari beberapa perusahaan ternama  Austria yang beroperasi di Indonesia seperti Voelstapine dan Andritz Hydro serta  perusahaan Jerman, DB Schenker, dan Duta Besar Austria untuk Indonesia, H.E. Andreas Karabaczek, juga menjadi narasumber dalam program International Week 2015.

"Sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang telah mendapatkan akreditasi AACSB, FEB UGM berkomitmen untuk menyiapkan pemimpin masa depan dengan wawasan global namun juga mampu menyelesaikan permasalahan lokal," kata Rangga.

Dia melanjutkan, nantinya peserta International Week 2015 melakukan kunjungan ke beberapa usaha kecil dan menengah di Yogyakarta dan memberikan bantuan konseling kepada usaha kecil dan menengah (UKM) tersebut. Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk melakukan observasi lapangan terkait fenomena bisnis kontroversial di masyarakat, seperti isu barang bajakan (counterfeiting), pasar gelap (brown market), TKI gelap (international worker mobility), child labor, outsourcing, dan corporate corruption and unethical conduct.

Selain kegiatan akademik, menurut dia, peserta mahasiswa asing dan dalam negeri  juga wajib mengikuti kegiatan pembauran (immersion) seperti menanam padi, membajak sawah, menangkap bebek dan juga pelajaran membatik. Bagi peserta mahasiswa UGM, mereka sudah dibiasakan seawal mungkin untuk tidak canggung berkomunikasi dengan mahasiswa asing, dan tetap diasah kepekaan sosialnya

"Seluruh kegiatan International Week 2015 juga merupakan bagian dari rangkaian acara dalam rangka memperigati Dies Natalis FEB UGM yang ke-60," kata Rangga.

Foto Kegiatan

 

“Mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia menari bersama”

“Kegiatan pembauran (immersion) mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia di desa wisata Tembi”

“Mahasiswa asing merasakan pengalaman membajak sawah”

“Seluruh peserta dan dosen International Week menikmati penampilan sendratari Ramayana di Candi Prambanan”

“Foto bersama seluruh peserta, dosen, dan pengelola FEB UGM saat upacara pembukaan International Week 2015 di Djarum Hall”

“Peserta International Week melakukan kunjungan perusahaan ke DAOP VI PT. KAI”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement