Kamis 05 Feb 2015 20:21 WIB

Gratiskan Pendidikan untuk Penghafal Alquran, MIUMI: Itu Kemajuan

Rep: c14/ Red: Agung Sasongko
Penghafal Alquran
Foto: infopalestina
Penghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai saat ini, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta membebaskan biaya pendidikan bagi para penghapal Alquran (hafiz). Ini sebagai upaya menggiatkan syiar Islam di dunia pendidikan formal perguruan tinggi umum.

Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), ustaz Bachtiar Nasir, langkah nyata UII tersebut patut diapresiasi karena berorientasi pada kemajuan bersama umat Islam. “Saya kira, itu kemajuan yang bagus, baik bagi pihak kampus, mahasiswa penghapal Alquran itu sendiri, maupun masyarakat pada umumnya,” ujar ustad Bachtiar Nasir saat dihubungi ROL, Kamis (5/2) di Jakarta.

Ustaz Bachtiar melanjutkan, kebijakan menggratiskan biaya kuliah hafiz Alquran memastikan pihak kampus yang bersangkutan memiliki mahasiswa berkualitas tinggi. Sebab, para hafiz merupakan insan Muslim yang mencintai ilmu, berdisiplin tinggi, sehingga akan mudah menyerap pelajaran di universitas.

Selain itu, di lingkungan pergaulan mahasiswa sendiri, akan mudah menggiatkan syiar Islam, terutama majelis-majelis tahfiz Alquran. “Juga untuk masyarakat sekitar kampus dan (tempat tinggal) hafiz. Akan ada semangat lebih untuk menghapal Alquran,” tuturnya.

Harapannya, langkah kampus UII ini bergema sampai ke kampus-kampus Islam lainnya. “Saya merasa bangga dan gembira sekali dengan apa yang dilakukan kampus UII,” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement