REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, kemajuan pondok pesantren (ponpes) di berbagai daerah harus direspons positif otoritas terkait, termasuk keterlibatan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dalam kegiatan pondok pesantren.
“Ilmu Quran itu sangat dalam. Tak hanya butuh ahli bahasa, ahli tafsir menerjemahkan kandungan Quran,” ujar Menag saat menghadiri Milad Ponpes KH Zainal Mustofa Sukamanah ke-87, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/2).
Hadir dalam acara tersebut, Menristek Gusti Muhammad Hatta, Sesditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Direktur Pontren Ace Saifuddin, Kakanwil Jawa Barat Saeroji, dan Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum.
Menurutnya, kandungan Alquran perlu diterjemahkan dari sisi keilmuan sains. Dengan menghadirkan para ahli sains yang ada di Kemenristek, kajian terhadap Alquran dan Hadis tentu akan lebih luas.
Suryadharma menyebutkan keterlibatan ahli sains dalam penafsiran Alquran dapat memperdalam makna sesungguhnya, sekaligus mendekatkan kitab suci pada kehidupan sehari-hari.
“Alquran itu memuat semua petunjuk. Tanda-tanda alam pun disebutkan. Dan, tanda alam itu tak dimengerti banyak ahli bahasa dan tafsir,” paparnya.
Dalam momen ini, Menag mengharapkan para ahli sains di Kemenristek dapat masuk dalam kehidupan ponpes. Sehingga, ponpes menjadi lebih lengkap pengetahuannya.
“Seharusnya sejak menjabat sebagai Menteri Agama kerja sama dengan Kemenristek itu dilakukan. Bukan di saat penghujung jabatan,” tuturnya.