Senin 23 Sep 2013 09:51 WIB

ITS Terima 31 Mahasiswa Mancanegara

Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menerima 31 mahasiswa mancanegara yang mengikuti beberapa program internasional di kampus teknik itu.

"Delapan dari 31 mahasiswa asing tersebut menjadi peserta program tahunan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) berupa beasiswa Darmasiswa," kata ketua International Office ITS Dr Maria Anityasari ST ME, di Surabaya, Senin.

Ia menjelaskan program Darmasiswa adalah program beasiswa bagi mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia di beberapa perguruan tinggi di Tanah Air, baik PT negeri maupun swasta.

"Program ini sudah berjalan hampir 40 tahun, namun penunjukan perguruan tinggi teknik sebagai tuan rumah merupakan kali pertama dilakukan tahun ini," katanya.

Tahun ini, kata dosen Jurusan Teknik Industri ITS tersebut, ITS menerima delapan orang mahasiswa asing dalam program Darmasiswa dari Ceko, China, Hungaria, Bangladesh, Inggris, Serbia dan Thailand.

"Mereka akan menetap di ITS selama enam bulan dan mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di kampus ITS. Mereka menjadi tanggung jawab langsung dari International Office ITS. Kalau di universitas lain biasanya dikelola jurusan," katanya.

Meski di IO ITS, para peserta Darmasiswa masih boleh mengikuti kelas-kelas tertentu di jurusan untuk merasakan nuansa pembelajaran di kelas yang ada di Indonesia.

Selain Darmasiswa, program internasionalisasi ITS lainnya adalah pertukaran pelajar (student exchange), Beasiswa Unggulan (BU), dan beasiswa Kerjasama Negara Berkembang (KNB).

"Sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berkembang di kawasan Asia-Afrika seperti Angola, Timor Leste, Malaysia, Libya, Myanmar, Sudan dan Pakistan. Namun, ada juga peserta yang datang dari negara maju seperti Korea Selatan," katanya.

Lain halnya dengan Darmasiswa, keberadaan mereka di ITS ditujukan untuk mengikuti kelas reguler, sehingga agenda kegiatannya pun berbeda.

Selain itu, masa belajar mahasiswa asing non-Darmasiswa di ITS juga lebih lama. "Mereka berada di sini kisaran enam bulan hingga satu tahun," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement