Senin 02 Sep 2013 12:03 WIB

UNJ Bantah Adanya Kekerasan Terhadap Aktivis Pers Kampus

Universitas Negeri Jakarta is a state university in Jakarta.
Foto: unj.ac.id
Universitas Negeri Jakarta is a state university in Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Universitas Negeri Jakarta (UNJ) membantah adanya kasus pemukulan dan pengeroyokan yang menimpa satu aktivis Lembaga Pers Mahasiswa Didaktika, Chairul, seperti yang diberitakan ROL dalam berita berjudul UNJ Jadi Korban Kekerasan di Kampus" href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/08/25/ms38p7-aktivis-pers-unj-jadi-korban-kekerasan-di-kampus" target="_blank">Aktivis Pers UNJ Jadi Korban Kekerasan di Kampus pada edisi Ahad (25/8) lalu.

Kepala UPT Humas Universitas Negeri Jakarta, Widya Parimita dalam surat hak jawab tertanggal 29 Agustus 2013 yang dikirimkan kepada ROL meluruskan pemberitaan tersebut.

Menurut dia, konflik terjadi diawali atas dasar protes dari mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ terhadap pemberitaan Didaktika yang dianggap tak berimbang dan memojokkan FIK UNJ. Berita dimuat pada www.didaktikaunj.com dengan judul artikel "Pemukulan Anggota Didaktika oleh Oknum Mahasiswa FIK".

''Berita yang dimuat LPM Didaktikaj tersebut mengangkat salah paham antara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan FIK yang berujung kekerasan. Pada kenyataannya, tidak ada aksi kekerasan di dalam insiden itu,'' ujar Widya Parimita.

Humas UNJ  juga membantah ada pengeroyokan terhadap seorang anggota LPM Didaktika berinsial CA (18) oleh lima orang mahasiswa FIK. ''Saat kejadian tak terjadi indikasi pengeroyokan,'' cetus Widya.

Diakui Widya, memang ada kesalahpahaman antara LPM Didaktika dengan mahasiswa FIK, namun hal itu sudah diselesaikan lewat pertemuan pada Jumat sore (23/8) di Kampus A UNJ, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur.

''Pertemuan dipimpin Kasubag Kemahasiswaan dan Staf Pengembang Pembantu Rektor III. Pada musyawarah itu dapat ditemui kesepakatan dan tidak ada di antara kedua pihak yang merasa disudutkan,'' paparnya.

Pada musyawarah itu, lanjut dia,  LPM Didaktika sama sekali tidak menyinggung adanya pengeroyokan terhadap reporternya. Sehingga Kasubag Kemahasiswaan dan Staf Pengembang Pembantu Rektor III tidak tahu menahu mengenai adanya tindak pengeroyokan.

''Saat itu LPM Didaktikan sudah bersedia membicarakan dengan baik pada pertemuan selanjutnya (Sabtu, 24/8) pukul 09.00 WIB di Kampus B UNJ, Jalan Pemuda, Jakarta Timur,'' kata Widya.

Namun, kata dia,  kesepakatan itu tidak ditaati oleh LPM Didaktika yang ditandai dengan pembatalan pertemuan hari Sabtu tersebut. Hal tersebut berakibat keributan di sekretariat LPM Didaktika pada malam harinya. Dan pada saat itu tidak ada satupun anggota LPM Didaktika berada di dalamnya.

UPT Humas UNJ juga menegaskan, sama sekali tidak ada pemukulan dan penguncian terhadap anggota LPM Didaktika. Hal itu tak sesuai dengan yang diklaim pemimpin Umum LPM Didaktika UNJ, Satriono Priyo Utomo.

sumber : Hak Jawab
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement