Selasa 08 Jan 2019 21:26 WIB

UII Kirim Mahasiswa ke Program Pertukaran Guru Asean

Program tersebut untuk mempersiapkan calon-calon guru agar berwawasan global.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
UII
UII

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia mengirimkan 11 mahasiswa dari beberapa program studi untuk mengikuti program pertukaran dosen di Asia Tenggara (SEA-Teacher Project) Batch 7. Program ini dilaksanakan untuk mempersiapkan calon-calon guru agar berwawasan global.

Program ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa-mahasiswa dalam menjalankan praktek mengajar di sekolah-sekolah yang berada di Filipina dan Thailand. Sebelum berangkat, mereka yang berangkat lebih dulu mendapatkan pengarahan.

Pengarahan diberikan Wakil Rektor Bidang Jaringan dan Kewirausahaan, Wiryono Raharjo, di Gedung GBPH PRabuningrat UII. Dalam pengarahannya, ia menekankan, program ini sangat membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan diri.

Terlebih, persaingan di antara negara-negara Asia Tenggara kini semakin tinggi. Selain itu, ia berpendapat, program ini akan mengembangkan kemampuan calon guru tidak cuma dalam mengajarkan sesuatu.

"Namun, juga belajar dari para murid dan budaya di sana," kata Wiryono sebelum melepas secara resmi keberangkatan mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Senada, Direktur Kemitraan Kantor Urusan Internasional UII, Hangga Fathana menuturkan, melalui program ini mahasiswa akan bertemu dan bertukar ilmu. Harapannya, banyak pengalaman yang dapat didapatkan para mahasiswa.

"Semoga dengan mengikuti program ini kemampuan menjadi tenaga pendidik yang kompeten dapat meningkat menjadi sarana bagi mahasiswa mengembangkan diri," ujar Hangga.

Sebanyak 11 mahasiswa yang mengikuti SEA-Teacher Batch 7 ini berasal dari tiga program studi yaitu Ekonomi Islam, Pendidikan Kimia dan Pendidikan Agama Islam. Satu mahasiswa yang lolos, Putri Riska, mengaku sangat bersyukur bisa terpilih.

Ia berharap, bersama teman-teman peserta program yang lain, mereka bisa benar-benar jadi tenaga pendidik yang berkualitas. Termasuk, berupa modal praktikum di sekolah-sekolah Asia Tenggara.

"Nantinya, bisa memiliki kemampuan mengajar yang baik, juga menjadi bekal kami kelak ketika sudah lulus," kata Putri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement