Senin 07 Jan 2019 19:08 WIB

Kegiatan Kemahasiswaan Bisa Tingkatkan Akreditasi Institusi

Perlu diperhatikan beberapa indikator keunggulan seperti SDM berkualifikasi S3.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa.
Foto: Dokumen.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa menilai, banyak usaha yang bisa dilakukan perguruan tinggi meningkatkan akreditasinya. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengadakan gelaran-gelaran skala nasional.

"Perlu kegiatan kemahasiswaan berskala nasional untuk meningkatkan akreditasi institusi seperti Pimnas, Kontes Robot, dan MTQ Nasional," kata Sutrisna, dalam peluncuran Rencana Kegiatan Penganggaran Terpadu (RKPT) UNY.

Ia menerangkan, UNY sebagai Satuan Kerja (Satker) dan Badan Layanan Umum (BLU) dalam pengelolaan keuangan sepenuhnya mengacu kepada prinsip dan ketentuan PKBLU. Diharapkan, pengelolaan makin optimal, efektif, efisien, dan akuntabel.

RKPT UNY 2019 merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran selama 2019. Sutrisna merasa, perlu kepatuhan dalam pengelolaan keuangan, sehingga semua program dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan dari sisi pendanaan.

"Kegiatan yang menggunakan dana negara seperti PNBP, Rupiah Murni, dan IN-Out merupakan tanggung jawab bersama," ujar Sutrisna, di Ruang Sidang Utama Rektor UNY.

Sutrisna menegaskan, kegiatan-kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi harus dikawal menggunakan dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPT) bidang pendidikan. Sehingga, pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas lulusan.

Selain itu, ia merasa perlu diperhatikan beberapa indikator keunggulan seperti sumber daya manusia berkualifikasi S3, lektor kepala, guru besar, rasio dosen, dan mahasiswa. Serta, publikasi hasil riset dan akreditasi internasional.

Wakil Rektor II UNY, Edi Purwanta menambahkan, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UNY telah disusun sejak akhir November 2018. Daftar itu telah disempurnakan hingga menjadi RKPT yang saat ini ada.

"Diharapkan RKPT baru ini telah sesuai dengan yang dicanangkan sebagai prioritas dan tidak terlalu banyak perubahan," ujar Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement