Selasa 18 Dec 2018 15:07 WIB

Rektor Umsida Terpilih Fokus Benahi SDM

Rektor terpilih Hidayatulloh menyatakan, ada dua program strategis yang dikerjakan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kegiatan di Umsida, Sidoarjo / Ilustrasi
Foto: dokpri
Kegiatan di Umsida, Sidoarjo / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hidayatulloh resmi dilantik menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) masa jabatan 2018 – 2022. Pelantikan dilakukan langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Aula KH Ahmad Dahlan Umsida pada Senin (18/12).

Rektor terpilih Hidayatulloh menyatakan, ada dua program strategis yang akan dikerjakannya dalam waktu dekat. Program pertama adalah terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang itu nanti impilikasinya pada penelitian dan publikasi ilmiah.

"Kedua kita juga akan melakukan lokakarya penyusunan kurikulum setelah unit kerja di Umsida ini selesai merumuskan visi misi tujuan dan sasaran yang baru. Awal 2019 ini menyusun lokakarya penyesuaian kurikulum," kata Hidayatulloh saat dihubungi Republika, Selasa (18/12).

Terkait program jangka panjang, Hidayatulloh menjelaskan, Umsida sudah mempunyai rencana induk pengembangan untuk kurun waktu 20 tahun ke depan, yakni mulai 2018 sampai 2038. Program tersebut menetapkan target pada 2038, Umsida bisa menjadi perguruan tinggi unggul dan inovatif dalam pengembangan Iptek, berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan masyarakat.

Program itu dibagi menjadi 5 tahapan, dimana satu tahap terdiri dari empat tahunan. Program itu diawali di periode 2018-2022 denga  melakukan penguatan tata kelola universitas. Penguatan itu difokuskan pada penguatan efektivitas pengajaran, pengabdian masyarakat, dan peningkatan kerja sama.

"Dalam konteks itu maka kita perlu melakukan pembaharuan kurikulum baik disesuiakan dengan peradaban saat ini kemudian melakukan pebingkatan SDM. Dosen-dosen kita dorong untuk melanjutkan studinya dalam rangka meningkatan jabatan fungsionalnya, dan peningkatan penelitian dan publikasi ilmiahnya," ujar Hidayatulloh.

Tahapan kedua adalah national competitive, yakni bagaimana menjadikan Umsida sebagai kampus yang sejajar dengan kampus-kampus besar di Indonesia. Setiap tahapan, kata Hidayatulloh, akan sangat berpengaruh terhadap tahapan selanjutnya. Maka dari itu dia ingin benar-benar fokus memaksimalkan dua tahapan tersebut, agar tahapan selanjutnya bisa dijalankan.

Hidayatulloh mengungkapkan, pada 2019, Umsida juga akan berusaha meningkatkan capaian akreditasi. Saat ini Umsida baru memiliki dua prodi yang terakreditasi A dari total 27 prodi. Sementara, Prodi yang terakreditasi C masih 7 Prodiz dan sisanya terakreditasi B.

"Mudah-mudahan sampai April ini ada tambahan 5 prodi terakreditasi A, kemudian yang 7 prodi yang masih C ada 5 prodi naik menjadi B. Yang dua belum bisa dipaksakan karena Prodi baru," ujar Hidayatulloh.

Hidayatulloh menambahkan, Umsida juga menyiapkan tiga Prodi yang diproyeksikan mengikuti akreditasi tingkat internasional pada 2019. Prodi yang disiapkan, satu di Fakultas Ekonomi, satu di Fakultas Teknik, dan satu di Fakultas Pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement