REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMK Negeri 47 Jakarta meresmikan kurikulum ritel sekaligus laboratorium ritel bernama Teaching Factory. Program ini hasil kerja sama sekolah dengan PT Midi Utama Indonesia Tbk pemilik jaringan ritel Alfamidi.
"Ini merupakan salah satu program kami dalam menjalin kerja sama dengan swasta. Adanya kurikulum ritel bagi jurusan Pemasaran ini kami harapkan dapat memberikan kompetensi dan merangsang jiwa entrepreneurship serta nilai lebih tersendiri," kata Kepala Sekolah SMKN 47 Jakarta, Wiji Kusrini.
Ia mengatakan kurikulum ritel merupakan kurikulum tambahan bagi siswa jurusan Pemasaran yang sudah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak semua siswa Pemasaran mendapatkan kurikulum ini, karena ada standarisasi dan tes tersendiri untuk mengambil kurikulum ritel ini.
SMK Negeri 47 Jakarta meresmikan kurikulum ritel sekaligus laboratorium ritel bernama Teaching Factory.
"Karena lulusan ini nantinya akan bisa langsung bekerja di jaringan Alfamidi sehingga siswanya pun harus memiliki standar seperti calon karyawan Alfamidi baik secara akademis maupun tinggi badan," katanya.
Alfamidi juga menghibahkan sebuah laboratorium ritel bernama Teaching Factory di SMKN 47 Jakarta. Sehingga siswa jurusan ini selain menjalani teori juga bisa langsung praktek.
"Laboratorium ini didisain persis sama dengan Toko Alfamidi baik tata letak barang dagangan maupun sistemnya. Hanya saja ini tidak online dengan toko Alfamidi," kata Wiji.
Bagi Alfamidi, Teaching Factory di SMKN 47 tersebut merupakan yang keeempat di DKI Jakarta dan ke-18 secara Nasional.
"Tujuan Alfamidi meluncurkan program kurikulum ritel ini adalah untuk menciptakan calon-calon enterpreneur muda," kata Kepala Cabang Alfamidi Martadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
