Kamis 13 Dec 2018 12:46 WIB

Dosen ITS Rancang Sistem Pengenalan Wajah Cepat

Sistem pengenalan ini bisa dimanfaatkan melacak keberadaan seseorang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: Guardian
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim peneliti dari Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan terobosan baru yang diberi nama SIFARS (Smart ITS Face Recognition System). SIFARS diklaim mampu mendeteksi keberadaan seseorang lebih cepat jika dibandingkan dengan pengamatan manual dari sebuah kamera CCTV atau kamera IP.

“Misalnya dalam satu daerah terdapat ribuan CCTV, hal ini tentu akan memakan waktu lama untuk mendeteksi identitas seseorang,” kata salah satu anggota tim peneliti, Supeno Mardi Susiki Nugroho melalui pesan singkatnya, Kamis (13/12).

Perihal cara kerjanya, pria yang yang akrab disapa Uki ini menjelaskan, pada mulanya SIFARS bekerja dengan mengambil foto yang ingin dikenali lewat CCTV. Selanjutnya, data gambar tersebut dianalisa oleh server untuk kemudian dideteksi dengan teknologi deep learning.

Berbekal prinsip teknologi deep learning tersebut, tim mengolah aliran bingkai baik secara real time maupun dari rekaman CCTV untuk mengenali wajah seseorang yang dicari. “Alhasil, sistem ini dapat digunakan tanpa perlu membuat aturan baru sehingga mampu mendeteksi secara cepat,” ujar dosen kelahiran 13 Maret 1970 ini.

Tak hanya unggul dari segi kecepatan dalam mendeteksi wajah, Uki juga mengklaim hasil luaran SIFARS ini bisa akurat hingga 99 persen. “Baik terlihat pada posisi wajah penuh maupun pada wajah sebagian. SIFARS ini juga kompatibel karena bisa dihubungkan dengan berbagai jenis kamera IP,” kata alumnus ITS tersebut.

Uki berharap, ke depannya SIFARS dapat digunakan pemerintah dan kepolisian. Banyak sekali manfaat adanya SIFARS, seperti untuk bukti forensik, pemantauan keamanan, dan membantu melacak keberadaan seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement