Senin 19 Nov 2018 14:07 WIB

Perguruan Tinggi di Aceh Desain Mata Kuliah Komunikasi Aceh

Mata kuliah ini didesain berbasis muatan kearifan lokal.

Peserta Muzakarah Ulama Tauhid Sufi Internasional mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, Ahad (15/7).
Foto: Antara/Ampelsa
Peserta Muzakarah Ulama Tauhid Sufi Internasional mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, Ahad (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Perguruan tinggi di Provinsi Aceh berusaha agar dapat melahirkan mata kuliah tentang Komunikasi Aceh. Mata kuliah ini didesain berbasis muatan kearifan lokal.

Sejumlah dosen ilmu komunikasi dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Aceh, baik dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan ilmu komunikasi murni maupun komunikasi Islam, membahasnya melalui Focus Diskusi Grup (FGD) yang diselengarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Korwil Aceh, yang berlangsung di My Country Caffe, Lhokseumawe, Ahad (18/11).

"Kegiatan ini bertujuan bagaimana perguruan tinggi di Aceh yang menyelenggarakan pendidikan ilmu komunikasi, baik komunikasi Islam maupun ilmu komunikasi murni, dapat melahirkan sebuah mata kuliah yang khusus tentang konunikasi Aceh," Ketua Aspikom Korwil Aceh Kamaruddin Hasan.

Dia mengatakan pembahasan ilmu komunikasi masih dilakukan secara umum dan belum ada kekhususan. Seharusnya, di Aceh ada satu mata kuliah khusus yang membahas tentang sistem komunikasi Aceh atau sejenisnya. Sehingga dapat menjadi tambahan perbendaharaan pengetahuan tentang ilmu komunikasi, terutama tentang komunikasi ke-Acehan.

"Oleh karena itu, kita duduk di sini membahas tentang rencana dan format agar dapat lahir salah satu mata kuliah komunikasi khusus sebagaimana dimaksudkan, melalui berbagai pandangan keilmuan sosial lainnya," kata Kamaruddin.

Menurutnya, perlu saatnya melahirkan sebuah mata kuliah komunikasi khusus tentang ke-Acehan pada perguruan tinggi yang ada di Aceh, agar dapat menambah pengetahuan komunikasi yang bersentuhan dengan kearifan lokal.

"Apalagi dalam kultur masyarakat Aceh, banyak nilai-nilai yang hidup dan dijalankan oleh masyarakat secara turun temurun. Baik secara histori dan juga lokal wisdom lainnya sehingga patut digali dan dikaji untuk dijadikan sebagai salah satu mata kuliah di Aceh,¿ katanya.

Ia menyebutkan, di Provinsi Aceh terdapat 12 perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmu komunikasi, baik ilmu komunikasi murni maupun komunikasi Islam. Oleh karena itu, melalui kegiatan FGD yang dilakukan, dapat memberi masukan dan saran untuk dijadikan rekomendasi agar lahir satu mata kuliah khusus tentang komunikasi Aceh," tutur Kamaruddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement