Rabu 14 Nov 2018 15:52 WIB

UII dan UPGRIS Hadirkan Genset Tenaga Surya di Wukirsari

Wukirsari merupakan salah satu desa penyangga yang kerap mati lampu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Penjelasan penerapan genset yang dilakukan UII dan UPGRIS di Desa  Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.
Foto: Dok UII
Penjelasan penerapan genset yang dilakukan UII dan UPGRIS di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Listrik dan tenaga terbarukan kini dapat dinikmati masyarakat Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Hal itu berkat sinergi Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas PGRI Semarang.

Pembangunan dilaksanakan melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna kepada Masyarakat (PPTTG). Program itu difasilitasi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset Dikti.

Penyerahan genset dihadiri Ketua Tim Diseminasi UPGRIS Fuad Jauhari Ludfi, Kepala Desa Wukirsari Rasiman, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPGRIS Robbi Prayudha.

Hadir pula Listya Endang Artiani mewakili Kementerian Riset Dikti, Sigit Ristatanto dari Tim Diseminasi UII, dan masyarakat Desa Wukirsari. Ketua Tim Diseminasi UPGRIS, Achmad Buchoari berharap, masyarakat bisa memanfaatkannya.

Pemberian genset ini lantaran Wukirsari merupakan salah satu desa penyangga yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi dan kerap mengalami mati lampu. Hal senada disampaikan Ketua LPPM UPGRIS, Robbi Prayudha.

Ia menjelaskan, PPTG ini merupakan salah satu dari program kegiatna pengabdian masyarakat. Karenanya, Robbi berharap, hasil-hasil penelitian perguruan tinggi bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.

"Jadi, jangan sampai hasil penelitian kita hanya sampai laporan akhir," ujar Robbi.

Pelaksanaan program ini sendiri memang harus bermitra dengan perguruan tinggi lain. Karenanya, pembangunan maupun pelatihan penggunaan genset dilakukan dua perguruan tinggi yaitu UII dan UPGRIS.

Kali ini, UII yang kedapatan tugas mencari desa-desa yang dinilai sangat membutuhkan bantuan listrik dan UPGRIS yang melakukan penerapan teknologi. Ke depan, tugas itu akan dilakukan bergantian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement