Jumat 26 Oct 2018 00:07 WIB

Menristekdikti: Inovasi Harus Dirasakan Manfaatnya

Jumlah inovasi terus meningkat setiap tahunnya.

Menristekdikti muhammad Nasir ketika berpidato pada Ground Breaking GIPTI, Kamis (4/10)
Foto: dok BSD City
Menristekdikti muhammad Nasir ketika berpidato pada Ground Breaking GIPTI, Kamis (4/10)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan inovasi harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Menteri Nasir menambahkan bahwa inovasi tidak akan lahir tanpa adanya riset dan pengembangan. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong agar akademikus terus melakukan riset dan pengembangan.

"Kami ingin agar inovasi harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Menristekdikti saat membuka pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) di Yogyakarta, Kamis.

Ia mengatakan jumlah inovasi terus meningkat setiap tahunnya. Inovasi pada 2014 hanya ada 15 inovasi, kemudian pada 2015 meningkat menjadi 52. Kemudian pada 2016, juga meningkat menjadi 202. Selanjutnya pada 2017 terus meningkat menjadi 661.

Untuk mendorong dilakukannya inovasi, pihaknya memiliki berbagai program untuk pembudayaan kewirausahaan dan peningkatan inovasi, baik di perguruan tinggi maupun di masyarakat, yaitu melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

PPBT adalah program dana pembinaan yang diberikan kepada tenant PPBT melalui lembaga inkubator bisnis untuk menjalankan proses inkubasi terhadap perusahaan pemula sehingga siap untuk menjadi PPBT yang menguntungkan dan berlanjut.

Sedangkan CPPBT adalah program pendanaan yang diberikan melalui skema insentif yang ditujukan kepada dosen, mahasiswa, atau dosen dan mahasiswa melalui lembaga pengelola hasil riset dan pengembangan yang produknya sudah siap dikomersialisasikan.

"Melalui skema PPBT dan CPPBT, jumlah perusahaan pemula dan calon perusahaan pemula di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Dari awalnya berjumlah 52 perusahaan pemula dan calon perusahaan pemula pada 2015 menjadi 956 di tahun 2018. Kami targetkan lebih dari 1.000 di Tahun 2019," tutur Menristekdikti.

I3E bertujuan untuk mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. I3E tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 25-28 Oktober 2018 dan diikuti 251 perusahaan pemula. Menteri Nasir memaparkan bahwa inovasi sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah sebuah produk sehingga dapat memiliki nilai jauh lebih tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement