Kamis 25 Oct 2018 09:34 WIB
Pemilihan Rektor Unpad Periode 2019-2024

Civitas Akademika Berharap Unpad Maju

Saat ini, pemilihan rektor menggunakan sistem baru melalui Majelis Wali Amanat (WMA).

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ganjar Kurnia
Foto: Yasin Habibi/Republika
Ganjar Kurnia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad), berharap pemilihan Rektor Unpad periode 2019-2024, bisa berjalan lancar. Bahkan diharapkan, emilihan tersebut bisa menghasilkan rektor yang bisa membawa Unpad lebih maju dan berkembang. Sehingga kepentingan Unpad harus diutamakan dari kepentingan lainnya.

"Semua itu kepentingannya untuk kepentingan Unpad, bukan yang lain," ujar kata mantan Rektor Unpad 2007-2015, Ganjar Kurnia, kepada wartawan, Rabu (24/10).

Menurut Ganjar, dinamika dalam pemilihan rektor wajar terjadi. Apalagi, saat ini, menggunakan sistem pemilihan yang baru melalui Majelis Wali Amanat (WMA) karena Unpad telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

"Karena baru yang pertama, maka wajar saja kalau ada hal-hal yang dinamis. Sekarang dipilih oleh MWA, sedangkan dulu oleh guru besar atau senat," katanya.

Namun, Ganjar memilih untuk percaya kepada seluruh anggota MWA bisa melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Sehingga, kegiatan pemilihan berlangsung sukses. "Kami percaya MWA, mereka itu orang-orang yang memiliki integritas dan mementingkan kepentingan Unpad," katanya.

Ganjar pun berharap, pemilihan rektor bisa bebas dari kepentingan politik partai. Selain itu juga prosesnya dapat berjalan dengan baik. "Saya berharap baik-baik saja. Saya melihat tidak ada kepentingan politik segala macam," katanya.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2016-2020 Hikmat Mahi mengatakan, sebagai bagian dari civitas akademik Unpad, pihaknya menilai ajang pemilihan rektor sebagai sebuah proses memilih pemimpin di perguruan tinggi negeri dengan semangat untuk memajukan Unpad.

Hikmat berharap, pemilihan Rektor Unpad sesuai aturan main yang berlaku. Sehingga, diperoleh calon yang terpilih memang benar-benar yang berkompetensi dan memiliki kemampuan yang memadai.

"Sehingga, bisa memajukan atau menjadikan Unpad menjadi PTN terbaik di Indonesia," katanya.

Hikmat menilai, sejauh ini proses pemilihan sudah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, diharapkan tidak ada hambatan hingga hari puncak pemilihan pada 27 Oktober mendatang.

"Proses pemilihan rektor Unpad sudah on the track, sudah sesuai dengan aturan main yang ada atau yang telah ditetapkan oleh panitia pemilihan," kata Hikmat.

Hikmat menjelaskan, salah satu pihak yang berperan dalam proses pemilihan Rektor Unpad adalah MWA, dan IKA Unpad masuk dalam bagian MWA Unpad. Sebenarnya, kata dia, dari awal memang sudah ada aturan main yang ditetapkan dan kewenangan pemilihan Rektor Unpad itu salah satunya ada di tangan MWA, dan Unpad sebagai PTNBH, kewenangan pemilihan rektornya ada di MWA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement