Rabu 24 Oct 2018 16:19 WIB

UII Borong Piala di MTQ Mahasiswa se-Pulau Jawa

UII membawa empat piala.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Perwakilan Universitas Islam Indonesia (UII) yang berlaga di MTQ UNS 2018.
Foto: uii
Perwakilan Universitas Islam Indonesia (UII) yang berlaga di MTQ UNS 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan kiprah dalam bidang perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Kali ini, kafilah UII sukses memborong piala MTQ mahasiswa-mahasiswa di Pulau Jawa.

Kafilah UII yang dimotori komunitas El Markazi berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan membawa pulang empat piala. Empat piala diraih dari MTQ Universitas Sebelas Maret (UNS) 2018 antar mahasiswa se-Pulau Jawa.

Gelaran itu sendiri diselenggarakan UKM Ilmu Quran UNS pada 20-21 Oktober 2018 kemarin. Torehan prestasi yang dicapai mahasiswa-mahasiswa UII meliputi juara satu cabang Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) kategori putra.

Raihan itu diperoleh Abi Quhafah dari Hubungan Internasional 2018. Pada bidang yang sama, posisi juara dua malah berhasil ditempati mahasiswa UII lain yaitu Aldi Fahmi Mustofa dari Ekonomi Islam 2018.

Selain itu, Tim Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) yang terdiri dari M Bustomi dari PAI 2017, Ridwan Rais dari PAI 2018dan Ayu Winda dari Ekonomi Islam 2018. Mereka berhasil menyabet juara dua.

Sedangkan, sumbangan piala terakhir datang dari cabang Musabaqah Tartil Quran dengan juara tiga yang diraih Arif dari Ilmu Komunikasi 2016. Salah satu peserta, Ayu Winda mengaku sangat bersyukur atas torehan prestasi tersebut.

Walau ini merupakan kali pertama bagi Ayu mengikuti perlombaan MFQ tingkat mahasiswa, ia berhasil memperoleh juara. Menurut Ayu, prestasi yang diraihnya tidak lepas dari kerja tim yang baik.

"Alhamdulillah, awalnya tidak menyangka bisa menjadi juara, tapi karena hasil usaha tim alhamdulillah ada hasilnya, kerja tim yang kompak bisa menghasilkan hal yang baik," kata Ayu, Selasa (23/10).

Sementara, penyandang juara dua bidang MHQ, Aldi Fahmi Mustofa menuturkan, dengan mengikuti perlombaan MHQ memberinya semangat. Utamanya, untuk tetap menjaga dan mengukur kualitashafalan Alquran yang dimiliki.

"MHQ sebagai sarana mengukur tingkat kelancaran hafalan," ujar Aldi.

Untuk itu, mahasiswa penerima Beasisaw Tahfizh UII tersebut berharap, torehan prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa-mahasiswa UII lain untuk lebih semangat. Khusnya, dalam menggapai cita-cita.

"Karena semua prestasi tidak ada yang instan, harus ada usaha, kerja keras dan banting tulangnya," kata Aldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement