Selasa 23 Oct 2018 08:04 WIB

Guru-Guru SMK Ikuti Pelatihan Teknologi 3D Printing di UGM

Pengenalan teknologi 3D printing di kalangan SMK semakin diperlukan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Puluhan Guru SMK Ikuti Pelatihan Teknologi 3D Printing di UGM
Foto: Dok UGM
Puluhan Guru SMK Ikuti Pelatihan Teknologi 3D Printing di UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tidak kurang 50 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai daerah mengikuti Pelatihan dan Pendampingan SMK Bidang Teknologi 3D Printing. Pelatihan diadakan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Pelatihan digelar bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ketua Panitia, Herianto mengatakan, pelatihan berlangsung pada 22-23 Oktober 2018. "Dalam pelatihan ini peserta akan kami kenalkan dengan teknologi 3D printing dan aplikasinya," kata Herianto, Senin (22/10).

Ia menjelaskan, pelatihan mengajak guru-guru SMK belajar mengenal alat-alat pembuat obyek solid berbentuk tiga dimensi dari suatu model digital. Dengan teknologi ini membuat semua bentuk benda dapat dibuat secara mudah.

Herianto mengatakan, pengenalan teknologi 3D printing di kalangan SMK semakin diperlukan. Hal itu mengingat teknologi 3D menjadi salah satu teknologi utama dalam implementasi revolusi industri 4.0. Terlebih, teknologi ini telah menjadi salah satu tren teknologi masa depan. Untuk itu, diharap semakin banyak elemen masyarakat yang menguasai teknologi 3D printing jika mau menguasai masa depan.

"Karenanya, kami berusaha menyebarluaskan pengetahuan tentang 3D perinting ini ke masyarakat, termasuk SMK," ujar Herianto.

photo
Puluhan Guru SMK Ikuti Pelatihan Teknologi 3D Printing di UGM (Dok. UGM)

Dengan penguasaan teknologi 3D printing, diharapkan nantinya SMK-SMK dapat melahirkan produk-produk inovatif dalam berbagai bidang. Artinya, mampu mengimplementasikan teknologi 3D printing.

Setidaknya, lanjut Herianto, dalam menghasilkan karya-karya sesuai dengan kebutuhan jurusan masing-masing. Ia bersyukur, pelatihan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari kalangan SMK.

Dari tidak kurang 150 peserta-peserta yang mendaftar, akhirnya dipilih 50 orang-orang terbaik untuk mengikuti pelatihan. Usai pelatihan, dipilih satu peserta terbaik yang akan mewakili Indonesia.

Orang terpilih itu akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang digelar The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) pada November 2018. Salah satu peserta, Riky Aridansyah, mengapresiasi pelatihan tersebut.

Guru dari SMK Negeri 2 Sungailiat itu merasa, pelatihan memberikan wawasan baru terkait pemanfaatan 3D printing. Utamanya, sebagai salah satu pemeran penting dalam teknologi masa depan.

Ia berharap, pelatihan ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dan merata ke daerah-daerah di Tanah Air. Sehingga, dapat diimplementasikan bersama dalam mendukung pencapaian daya saing bangsa.

"Di sekolah kami belum ada alat 3D printing ini, namun ke depan kami berencana akan berupaya menyediakan alat ini untuk menghasilkan produk-produk handicraft," kata Riky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement