Jumat 19 Oct 2018 20:09 WIB

UNS Gelar Pameran Museum Goes to Campus

Akan ada pameran khusus tentang inovasi penyajian koleksi museum berbasis IT.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Pengunjung mengamati koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/4). Museum Radya Pustaka yang tercatat sebagai museum tertua di Indonesia itu memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang, dan
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/4). Museum Radya Pustaka yang tercatat sebagai museum tertua di Indonesia itu memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang, dan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali menggelar pameran Museum Goes to Campus (MGtC) yang ketiga kalinya pada 23-28 Oktober 2018 di Auditorium UNS. Berbeda dengan MGtC sebelumnya, pada MGtC kali ini akan ada pameran khusus tentang inovasi penyajian koleksi museum berbasis IT. Yakni aplikasi Augmented Reality yang akan mengekplorasi tampilan koleksi museum secara audio dan visual.

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, Warto, mengatakan, digelarnya MGtC merupakan pemikiran tentang arti pentingnya edukasi terhadap nilai-nilai sejarah permuseuman dan cagar budaya khususnya untuk generasi muda.

Museum merupakan sarana edukasi, informasi dan rekreasi yang relatif lengkap. Koleksi museum menjadi bagian dari memori kolektif bangsa yang perlu disosialisasikan secara berkesinambungan.

"Melalui MGtC, rekaman sejarah dipresentaaikan dengan cara yang edukatif dan inovatif sehingga lebih menarik," ujar Warto seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (19/10).

Sementara itu, Koordinator Komunitas Tali Sejarah yang merupakan inisiator MGtC, Agus HK Supomo menambahkan, gelaran rutin MGtC ini diharapkan bisa mendekatkan nilai-nilai sejarah ke tengah masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya. Melalui MGtC, masyarakat lebih mudah memperoleh akses pengetahuan banyak hal tentang museum, warisan, sejarah dan nilai-nilai kebangsaan.

"Melalui MGtC terjalin kerjasama berbagai institusi yang merupakan upaya konkrit mendukung program pemerintah di bidang penguatan mental dan karakter kebangsaan serta menguatkan ciri kultural pada UNS sebagai kampus berwawasan kebudayaan," terang Agus.

MGtC ke-3 diikuti oleh 38 museum di Indonesia. Di antaranya Museum Bank Indonesia, Museum Nasional Jakarta, Museum Mandiri Jakarta, Museum Samanhoedi, Museum Batik Danar Hadi, Museum Sangiran, Museum UNS, Museum Pendidikan UNY, Museum Keris, Museum Indonesia Islamic Arts dan lainnya.

Selain pameran museum, MGtC ini juga diisi dengan serangkaian kegiatan. Di antaranya Seminar Permuseuman pada Selasa (23/10) di Gedung Rektorat UNS. Kemudian pada Rabu (24/10) digelar Seminar Sejarah di Gedung Rektorat UNS dan talkshow bersama Museum BI di Panggung Utama MGtC.

Selanjutnya pada Kamis (25/10) digelar workshop Belajar Bersama Museum, Dialog Komunitas Museum Bersama Museum Bank Indonesia, Workshop Busana Jawa bersama Dinas Kebudayaan Surakarta dan Museum Keris serta Bedah Buku Sejarah. Kemudian Jumat (26/10), digelar Lomba Dongeng Nusantara Babak 1 dan Kuliah Umum Nilai-Nilai Kebangsaan bersama Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid.

"Ada juga kegiatan pendukung lainnya seperti lomba vlog, lomba fotografi, lomba nstagram, lomba dongeng nusantara, arena dolanan anak tradisional, arena tetabuhan tradisional dan pentas musik akustik," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement