REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi tuan rumah The 1th International Conference on Interdisciplinary Language, Literature, and Education (ICILLE). Gelaran ini menghadirkan tidak kurang 183 pemakalah dari lima negara.
Mereka berasal dari Malaysia, Inggris, Australia, Thailand, dan Polandia. Dengan pemakalah yang berasal dari berbagai benua itu, diharapkan isu-isu yang mengemuka semakin beragam.
Tentunya, dapat pula dijadikan ajang bertukar ide, gagasan, serta keilmuwan bahasa, sastra, atau pendidikan yang mutakhir dari negara-negara pemakalah. Konferensi dihelat 10-11 Oktober 2018 di The Rich Jogja Hotel.
Konferensi memberi fasilitas coaching clinic dalam publikasi ilmiah di jurnal kredibel dan terindeks scopus. Rektor UNY, Sutrisna Wibawa menilai, publikasi ilmiah dosen-dosen UNY di tingkat internasional memang perlu ditingkatkan.
"Berharap, target UNY untuk meningkatkan jumlah publikasi dosen di tingkat internasional sesuai dengan visi misi UNY 2025 akan tercapai," kata Sutrisna.
Konferensi mendampingi publikasi karya ilmiah beberapa jurnal yang kredibel. Ada The International Journal of Social Welfare Promotion and Managementm The Asia-pacific Journal of Multimedia services convergent with Art, Humanities and Sociology.
Ada pula The Asia-pacific Journal of Advanced Research in Music, Art, Culture and Literature, 3L: Language, Linguistics, and Literature, IJAL: International Journal of Applied Linguistics dan IGI GLobal Book Special Isssue.
Konferensi diinisiasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa UNY. Ketua Jurusan PBSI FBS UNY, Wiyatmi menuturkan, kegiatan ini dapat mewadahi dosen, ilmuwan, atau pemerhati bahasa dan sastra.
"Untuk mempublikasikan hasil penelitian atau pemikiran mereka mengenal isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan persoalan bahasa, sastra dan pendidikan di era multimedia," ujar Wiyatmi.
Gelaran ini sekaligus menjadi dukungan nyata UNY terhadap tumbuhnya iklim positif bagi perkembangan riset dan publikasi ilmiah bagi para dosen. Dukungan ini diwujudkan salah satunya dengan penyelenggaraan seminar.
Utamanya, seminar-seminar tingkat internasional. Harapannya, jumlah publikasi dosen meningkat, baik di jurnal maupun prosiding dari lembaga pengindeks yang bereputasi, terutama scopus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
