REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski hidup di era serba instan, generasi milenial harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai pancasila. Karena itu, dosen dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk memodifikasi nilai-nilai pancasila tersebut agar mudah dicerna dan cocok dengan tren generasi milenial.

Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Wahono Suharyono mengungkapkan, di UP secara berkala dosen diberikan pembekalan dan pelatihan agar bisa mentransfer nilai-nilai Pancasila dengan baik. Sehingga nilai Pancasila bisa disampaikan dengan bahasa yang komunikatif, tidak menggunakan bahasa 'langit' yang sulit dimengerti mahasiswa.

"Dosen kan mix, ada yang usianya sudah cukup tua banyak juga yang muda. Tugas kami pihak kampus itu memastikan semua dosen, yang mix itu, tetap berjiwa milenial," jelas Wahono kepada Republika, Kamis (4/10).

Di Universitas Pancasila, terang Wahono, nilai-nilai pancasila diterapkan dalam berbagai program studi (prodi). Misalnya semua dosen membiasakan menuntun mahasiswanya untuk sama-sama membaca do'a. Hal itu tentu sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada sila pertama.

Selain itu, sikap gotong royong, kepekaan sosial, toleransi juga ditanamkan melalui berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan kegiatan kemahasiswaan lainnya.

"Seperti kemarin, kami selain kirim bantuan juga mengirim mahasiswa/i kami menjadi relawan untuk meringankan beban psikologis keluarga kita yang terkenal musibah di Lombok," jelas dia.

Dia menekankan, penerapan nilai-nilai pancasila kepada generasi milenial sangat penting agar semua anak bisa saling menghargai dan mentoleransi keberagaman.

“Pancasila itu sebagai bagian dari falsafah bangsa, jadi kampus berkewajiban untuk mendidik agar mahasiswa dan semua civita akademikanya memiliki etika moral sesuai nilai pancasila,” kata Wahono.

Ikuti Whatsapp Channel Republika