Kamis 04 Oct 2018 20:57 WIB

Bob James Ikut Ramaikan UGM Jazz 2018

Piania legendaris Bob James akan tampil bertiga bersama Ron Otis dan Michael Palzzolo

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bob James.
Foto: Wikipedia
Bob James.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) akan kembali menggelar konser jazz bertajuk UGM Jazz. Gelaran yang dulu bernama Economic Jazz itu siap menghadirkan pianis legendaris Robert McElhiney James atau Bob James.

Ini ke-24 kalinya UGM Jazz terselenggara. Tidak sendiri, Bob akan tampil trio bersama Ron Otis pada drum dan Michael Palazzolo pada bass. Peraih dua Grammy Awards itu akan tampil 3 November 2018 di Grand Pacific Hall Yogyakarta.

Bagi promotor, Tony Prasetiantono, mendatangkan Bob James merupakan impiannya sejak lama. Walau tidak tampil bersama Fourplay, Tony mengaku sangat bangga bisa menghadirkan Bob James ke Indonesia.

Terlebih, sepeninggal gitaris Chuck Loeb, sudah tidak mungkin menyaksikan Fourplay secara utuh. Namun, kehadiran Bob James diharapkan jadi obat atas kerinduan pecinta jazz Indonesia selama ini.

Selain Bob James, UGM Jazz 2018 akan menghadirkan diva pop Ruth Sahanaya, pianis senior Candra Darusman dan penyanyi muda Kunto Aji. Kombinasi musisi jazz dunia dan Tanah Air itu dapat disaksikan dengan harga bersahabat.

UGM Jazz 2018 menawarkan kelas silver Rp 200.000, sampai diamond Rp 800.000. Harga bersahabat memang menjadi keunikan tersendiri dari UGM Jazz. Walau menampilkan konser kelas dunia, mereka konsisten menawarkan harga terjangkau.

"Itulah keuinikan UGM Jazz, dan kami akan konsisten menghadirkan konser jazz kelas dunia dengan harga tiket kelas angkringan," kata Executive Producer UGM Jazz 2018 itu di Ruang Multi Media UGM, Kamis (4/10).

Berbicara tentang semangat menebarkan musik jazz ke berbagai kalangan, Tony mengakui komunitas jazz masih terbatas, baik di Indonesia maupun dunia. Tapi, beruntung di Indonesia promotor-promotor memiliki silaturahim yang terjaga.

Saat ini, promotor-promotor konser jazz di Indonesia malah sudah tergabung dalam grup. Dari sana, ada wadah yang mampu membagikan pengalaman-pengalaman, yang membuat konser jazz tidak melulu soal persaingan bisnis dan gengsi.

Demi menggapai penikmat musik yang lebih luas, memang ada kompromi yang dilakukan masing-masing promotor. Kali ini, yang dilakukan UGM Jazz 2018 yaitu menghadirkan musisi-musisi kenamaan Indonesia.

Kehadiran Uthe misalnya, dirasa begitu berpengaruh terhadap pembelian tiket. Sedangkan, kehadiran Kunto Aji, diharapkan mampu merangkul penikmat musik yang berasal dari segmentasi milenial.

Walau sudah tidak muda, Bob James memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia musik jazz, utamanya musik-musik fussion. Karenanya, Tony menegaskan, konser ini sekaligus menjadi apresiasi terhadap Bob James.

"Misi besarnya merupakan apresiasi terhadap musisi sebesar Bob James," ujar dosen senior Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM tersebut.

Genap berusia 80 tahun pada akhir tahun nanti, Bob James merupakan langganan nominator Grammy dengan 17 kali masuk nominasi. Karenanya, UGM Jazz 2018 cukup berani menargetkan 3.000 penonton.

Rektor UGM, Panut Mulyono menambahkan, gelaran ini sejalan dengan yang selama ini dilakukan UGM. Yaitu, senantiasa mengembangkan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia untuk kepentingan yang lebih besar.

Salah satunya, lanjut Panut, yaitu seni bermusik yang merupakan hak setiap elemen bangsa. Karenanya, walau akan memasuki gelara yang ke-25, UGM Jazz berkomitmen memberikan harga yang terjangkau.

Panut merasa, gelaran musik akan mampu membuat nurani menjadi lebih humanis dalam berkesenian. Ia berharap, banyak elemen mulai dari dosen, mahasiswa sampai pegawai-pegawai yang bisa menikmati gelaran musik jazz tersebut. "Tontonan musik kelas dunia dengan harga lokal," kata Panut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement