Rabu 03 Oct 2018 09:44 WIB

ITB Siapkan Bantuan Teknologi Pasca Gempa untuk Palu

Bantuan lain yang disiapkan yaitu penyediaan air bersih, early warning system, dll

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirimkan bantuan makanan, handuk, perlengkapan bayi, dan obat-obatan kepada korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Bantuan tersebut dikirimkan melalui Posko Bantuan TNI AU untuk Palu Di Bandara Halim Perdanakusuma.

Direktur Administrasi Umum, Dra. Binarti Dyah Pertiwi, mengatakan pengiriman barang bantuan bencana Palu dari ITB ke Posko Bantuan di Halim Perdanakusuma dibantu semua pihak. Ia berharap bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi para korban.

Binarti mengatakan ITB juga menyiapkan bantuan pascagempa lainnya. Terutama yang berhubungan dengan teknologi yang bisa dimanfaatkan warga ke depannya pasca bencana.

"Bantuan lain yang disiapkan tim ITB, yaitu teknologi penyediaan air bersih, prototipe rumah tahan gempa, early warning system, dan mitigasi bencana,” ujarnya seperti dalam siaran persnya Rabu (3/10).

Bantuan akan segera dilanjutkan sesuai bidang kepakarannya masing-masing. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami sudah bisa menyampaikan data geospasial bagi yg membutuhkan,” ujar Prof. Ketut Wikantika dari Kelompok Keahlian Inderaja dan Sains Informasi Geografis, yang ikut hadir di rapat LPPM, di CRCS ITB lantai 7.

Bantuan kepakaran nantinya akan dikoordinasikan dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di ITB sebagai bentuk upaya pemulihan korban bencana di Palu, Donggala dan sekitarnya.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Miming Miharja mewakili civitas akademika ITB juga menyampaikan duka cita atas bencana tersebut. Diharapkan para korban bisa tabah dan segera mendapatkan bantuan.

“Pimpinan dan Sivitas Akademik Institut Teknologi Bandung menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin yang mendalam atas bencana gempa dan tsunami di Donggala, Palu, dan wilayah sekitarnya,” ujar Miming.

Seperti diketahui Bencana Gempa dengan magnitudo 7,4 SR diikuti Tsunami diketahui melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28/9. Ribuan orang dikabarkan meninggal dunia dan mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan bangunan dan gelombang tsunami yang menerjang kawasan Palu dan Donggala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement