Rabu 19 Sep 2018 14:47 WIB

Dosen UMY Paparkan Penelitian Terkait Sosial Media

Pengaruh media sosial dan digital sangat besar dalam kehidupan masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
UMY
Foto: Yusuf Assidiq
UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Dosen-dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memaparkan hasil penelitiannya seputar isu media sosial dan digital. Pemaparan tersebut dilakukan dalam simposium internasional tentang Isu Kontemporer dalam Media Sosial dan Digital di Indonesia yang diselenggarakan pada 18 hingga 19 September di Kampus Terpadu UMY, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Simposium ini presentasi dari riset-riset dosen Ilmu Komunikasi, terutama tentang kajian digital media dan sosial media di Indonesia. Ada enam riset yang dikemukakan. Risetnya baru akhir tahun kemarin," kata Ketua Simposium, Yeni Rosilawati, saat ditemui di sela-sela acara.

Yeni mengungkapkan, simposium ini merupakan visiting scholar yang merupakan rangkaian dari Program Internasionalisasi yang dicanangkan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UMY. Program Internasionalisasi juga mendukung visi UMY sebagai universitas yang bereputasi internasional.

Tujuan digelarnya simposium ini untuk memberikan penjelasan terkait bagaimana pengaruh sosial media dan digital media di Indonesia. Berbagai hasil penelitian  dipaparkan dalam simposium ini.

"Ada (penelitian tentang) hoax hingga addiction to sexual content. Sebetulnya juga tentang tema konsekuensi dan risiko-risiko bagaimana orang menggunakan sosial media and digital media. Ada juga penelitian tentang digital divide yang berpotensi menimbulkan perpecahan opini netizen terhadap isu-isu di sosial media," kata Yeni.

Menurut Yeni, pengaruh media sosial dan digital sangat besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut dapat mengubah perilaku, cara hidup dan hubungan sosial seseorang dengan orang lain. Tentunya, pengaruh tersebut tergantung individu yang menggunakan sosial media dan digital media itu sendiri.

"Kalau kita menggunakan itu (sosial media dan digital media) secara bijak dengan tujuan-tujuan baik itu juga bisa melakukan sesuatu yang baik. Jika kita melakukan sesuatu dengan tujuan tak baik itu juga bisa dilakukan. Tergantung individu masing-masing. Dan itu sangat bervariasi antara satu individu dan individu lain," lanjutnya.

Hasil dari riset yang dipaparkan ini, lanjutnya, memiliki kontribusi penting baik bagi masyarakat. Menurutnya, dari hasil riset ini masyarakat dapat mengontrol dan mencegah konsekuensi-konsekuensi penggunaan media sosial dan digital yang tak diinginkan. Pun dengan pemerintah, juga memiliki kontribusi yang besar.

"Dengan masyarakat paham terhadap konsekuensi, risiko dan pengaruh kemudian mereka juga bisa ikut mengontrol dan mencegah efek negatif dari social dan digital media," lanjutnya. Dalam simposium ini, turut hadir peneliti dan ahli antropologi media dari Leiden University, Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement