Senin 27 Aug 2018 16:23 WIB

Kader HMI Harus Siap Bersaing di Era Revolusi Industri 4.0

Prof Rokhmin tantang kader HMI kuasai iptek dan jadi pengusaha Muslim.

Prof Rokhmin Dahuri memberikan pengarahan kepada  pengurus HMI Cabang Jambi.
Foto: Dok Rokhmin Dahuri
Prof Rokhmin Dahuri memberikan pengarahan kepada pengurus HMI Cabang Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof  Rokhmin Dahuri menjadi keynote speaker pada acara pelantikan pengurus HMI Cabang Jambi di rumah dinas Walikota Jambi, Sabtu (25/8).

Dalam paparannya, pakar kemaritiman itu mengajak dan mengingatkan para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan pentingnya meningkatkan daya saing bangsa untuk dapat memenangkan persaingan global di era Revolusi Industri 4.0.

Menurut Prof Rokhmin, untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan unggul maka pemerintah harus meningkatkan dan memperbaiki sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor pelatihan dan  penyuluhan, serta riset dan pembangunan (R&D) yang menghasilkan inovasi teknologi dan non-teknologi yang berkelas dunia.

“Kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)  kita bangsa Indonesia pun hingga kini baru berada di kelas tiga, di mana lebih dari 75 persen  kebutuhan teknologinya berasal dari impor. Padahal, suatu bangsa bisa dinobatkan sebagai bangsa maju, bila kapasitas ipteknya mencapai kelas satu  atau lebih dari 75 persen  kebutuhan ipteknya merupakan hasil karya bangsa sendiri,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (27/8).

Selain peningkatan dan perbaikan keempat sektor dan penguasaan iptek, Duta Besar Kehormatan Jeju Island Korea itu juga menekankan pentingnya kapasitas SDM kader dalam memiliki jiwa enterpeuneur atau kewirausahaan. Untuk itu, Prof Rokhmin mengajak kader HMI Jambi menjadi pengusaha Muslim yang berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat Jambi khususnya.

“Untuk menjadi negara maju, Indonesia  membutuhkan tujuh persen  entrepreneur. Dari jumlah penduduk, sementara entrepreneur di negara kita hanya 1,6 persen  saja. Demi kemajuan bangsa, harusnya generasi muda khususnya HMI jangan hanya ingin jadi PNS saja melainkan berlomba-lomba untuk menjadi entrepreneur,” harapnya.

Atas dasar itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Gotong Royong tersebut menantang kader HMI untuk melakukan aktualisasi kaderisasi yang mengedepankan pada kemampuan dan peningkatan kapasitas SDM dengan penguasaan teknologi informasi dan jiwa kewirausahaan dengan tidak melupakan integritas nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Rokhmin mengakui,  HMI memiliki peran dan posisi strategis dalam mengantar dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju, makmur, dan sejahtera. Hal tersebut menurut wakil ketua dewan pembina ICMI pusat itu telah terbukti dengan banyaknya kader HMI menduduki jabatan penting di negeri ini.

“Kunci menuju Indonesia maju, makmur, dan sejahtera adalah bila didukung oleh SDM yang memiliki kompetensi teknologi dan non-teknologi yang mumpuni, jiwa entrepreneurship, etos kerja unggul, dan akhlak mulia,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama,

photo
Sekretaris Jenderal Majelis Nasional KAHMI, Manimbang Kahariady.

, dalam sambutannya memberikan amanat kepada pengurus HMI Cabang Jambi yang baru agar bisa menjadi Sumber Mata Air Kader.

“Keberlangsungan kaderisasi HMI, merupakan langkah konkret bagi upaya menjaga HMI sebagai Sumber Mata Air Kader. Untuk itu diharapkan Pengurus HMI yang baru dilantik harus bertekad kuat  merealisikan program kerja yg telah ditetapkan, baik tranining formal (LK) sesuai jenjang perkaderan,” ujarnya.

Manimbang menambahkan, keseluruhan kegiatan  di HMI pada hakekatnya adalah proses kaderisasi menyeluruh sebagai wahana leadership exercise demi terbangunnya kualitas lima insan cita. “Perlu diingat bahwa kualitas kepemimpinan yg ditempa di HMI adalah multidimensi, yakni pemimpin yg memiliki kapasitas intelektual, kemampuan manajerial, dan kekuatan spitualitas yang tinggi, sehingga yg lahir  adalah pemimpin yg berintegritas. Untuk itu aktivitas di HMI harus  memastikan terbangunnya kualitas  lima insan cita  secara utuh dan menyeluruh,” tambahnya.

“Untuk menjaga agar HMI sebagai Sumber Mata Air Kader, para pengurus harus menjaga independensi organisasi,  agar kreativitas dan kebebasan berpikir dapat berkembang secara maksimal,” ujar Manimbang Kahariady.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement