Kamis 02 Aug 2018 15:50 WIB

IPB Minta Pemerintah Lakukan Pendataan Produksi

Pendataan stok beras yang akurat penting dilakukan saat ini.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
IPB
IPB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendataan stok beras yang akurat penting dilakukan saat ini. Termasuk memprediksi dengan tepat berapa banyak produksi beras yang dihasilkan pada Agustus hingga Desember.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas mengatakan, cara tersebut merupakan salah satu upaya mitigasi menghadapi dampak kekeringan lahan yang terjadi saat ini.

"Ketika informasi akurat, langkah apapun yang diambil pemerintah, masyarakat akan mendukung," ujarnya, Kamis (2/8).

Seperti diketahui, ketidakakuratan infomasi data membuat kebijakan impor yang tiba-tiba awal tahun ini. Menurutnya, keputusan impor beras yang ideal dikeluarkan pemerintah pada Juli.

"Paling lambat September itu harus diputuskan sehingga harapannya Oktober atau November beras sudah masuk," kata dia.

Seperti diketahui, kekeringan yang terjadi di lahan pertanian berpotensi puso dan mengurangi produksi nasional. Hal ini tentunya akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan melalui impor.

Menurut Dwi, pemetaan potensi lahan juga harus dilakukan guna mengetahui kondiai lahan dan sumbangannya terhadap produksi beras. Kalimantan diakui Dwi mengalami surplus produksi. Begitu juga dengan beberapa wilayah di pulau Jawa. Namun, proses distribusi juga perlu menjadi perhatian.

"Kalau ada surplus tapi di tengah hutan di Kalimantan sana, bagaimana caranya mendistribusikannya ke Jakarta dan sebagainya," ujarnya.

Terkait kekeringan yang terjadi tahun ini, secara nasional luas lahan pertanian yang terdampak periode Januari-Juli  sebesar 115.371 hektare. Puso mencapai 23.895 hektare dan pada musim kering 2018 yakni April-Juli adalah sebesar 93.874 hektare terdampak dan 22.724 hektare.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada periode Januari-Juli 2018, puso hanya sebesar 0,26 persen dari luas tanam seluas 9.017.599 hektare dan untuk musim kering 2018 (April-Juli), puso hanya sebesar 0,49 persen dari luas tanam seluas 4.651.101 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement