Ahad 22 Jul 2018 22:17 WIB

Kemenristek Dikti-Atma Jaya Bahas Teknologi dan Pendidikan

pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan tentunya akan mempermudah generasi muda.

Mahiswa di kampus/ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Mahiswa di kampus/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Unika Atma Jaya kemenristek Dikti mengadakan seminar pendidikan bertajuk “Membentuk Generasi Inovatif, Peduli, dan Berkarakter Berdasarkan pada Kearifan Lokal dan Berorientasi Global.” Seminar ini dihadiri oleh H. Mohamad Nasir, Ph.D.

“Kini perkembangan teknologi kian pesat dan tentunya mempermudah sebagian besar dari aktivitas kita sehari-hari, salah satunya adalah pendidikan,” katanya dalam siaran pers, Ahad (22/7).

Dikatakannya, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan tentunya akan mempermudah generasi milenial yang tumbuh dan berkembang di era teknologi. Lembaga pendidikan memiliki peran yang cukup penting untuk membentuk generasi penerus yang inovatif, peduli dan berkarakter tentunya atas dasar kearifan lokal dan tetap berorientasi global.

Seiringan dengan pemanfaatan teknologi dan berorientasi global, Unika Atma Jaya ingin menjadi kampus yang konsisten memberikan dampak sosial pada masyarakat Indonesia.

Melalui program-program pemberdayaan masyarakat baik yang dilakukan dari level universitas, program studi hingga mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan dan program pengabdian masyarakat, seperti Rainwater Harvesting (RWH) atau Sistem Pemanenan Air Hujan untuk pengadaan air bersih dan Active Citizen Social Enterprise (ACSE) Leadership Training Program bersama British Council.

“Kami bertujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa dengan orientasi global dan berdasarkan kearifan lokal yang memiliki wawasan luas dan terdepan. Hal ini kami aplikasikan pada sistem pengajaran dan metode pendidikan berbasis digital dengan penggunaan software terbaru dan juga dalam menanamkan prinsip kemanusian dan sosial di berbagai kegiatan mahasiswa. “ ujar Dr. Agustinus Prasetyantoko Rektor Unika Atma Jaya.

Atma Jaya kini menggunakan empat software dalam sistem administrasi dan pendidikan, yakni Oracle Campus Solution, Zendesk, Microsoft Office 365 and Augmented Reality (AR).

Elisabeth Rukmini, Ph.D, wakil rektor Unika Atma Jaya dalam pemaparan materinya menyampaikantren perguruan tinggi di dunia telah memasuki model universitas generasi ketiga atau keempat. Berdasarkan perkembangan universitas, Perguruan tinggi saat ini mengarah pada penguatan universitas kelas dunia.

“Bagi Unika Atma Jaya bukan hanya penting menjadi perguruan tinggi kelas dunia tetapi juga tetap menjalankan value yang dihidupi Atma Jaya dengan keunggulan keterlibatan pada komunitas dan diterapkan pada kurikulum yang berbasis kepedulian sosial,” katanya.

Pada seminar pendidikan yang digelar sebagai acara puncak Dies Natalis ke-58 juga dilakukan pengumuman 10 Nomine Frans Seda Award 2018. Frans Seda Award (FSA) adalah penghargaan yang dirintis oleh Yayasan Atma Jaya dan terinspirasi oleh Frans Seda salah satu pendiri Atma Jaya yang juga tokoh negarawan Indonesia.

Penghargaan diberikan kepada insan muda berusia maksimum empat puluh tahun saat ajang berlangsung yang mendedikasikan dirinya bagi aktivitas pendidikan dan atau kemanusiaan.

Penghargaan yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini sudah memasuki ajang yang keempat kalinya. Pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012, kemudian 2014, 2016 dan 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement