Rabu 18 Jul 2018 03:00 WIB

UMY Berikan Pelatihan Monev untuk PTS

Enam kampus swasta mengikuti program monev UMY.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.
Foto: muhammadiyah.or.id
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan program magang untuk 32 peserta dari 6 perguruan tinggi swasta (PTS)  Selasa (17/7). UMY menjadi perguruan tinggi asuh. Program magang yang diberikan berupa pemberian teknik monitoring dan evaluasi untuk melakukan peningkatan terhadap penjaminan mutu masing-masing PTS.

Materi yang diberikan salah satunya adalah mengenai dokumentasi dan pengelolaan informasi yang dimiliki oleh PTS. Beberapa PTS yang mengikuti program ini adalah Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO), Institut Teknologi Yogyakarta (ITY), Universitas Muhammadyah Kendari (UMKendari), Sekolah Tinggi Kesehatan Mandalaya Waliya Kendari, Akademi Keperawatan PPNI Kendari, dan Universitas Sulawesi Tenggara (UnSultra).

Kepala Bidang Penjaminan Mutu Internal UMY Anna Nur Nazilah Chamim mengatakan kebutuhan untuk pengelolaan data PTS mengacu pada ketentuan yang diberikan oleh Kemendikbud. "PTS perlu melakukan pengelolaan data dan mengintegrasikannya menjadi sebuah pangkalan data. UMY sudah menerapkan ini dan bentuk data kami membentuk dua jenis data untuk dokumentasi mutu, hardfile dan softfile," kata dia.

Data hardfile merupakan dokumen kertas yang dikelola dan dikumpulkan dari setiap prodi, ini kemudian diberi label yang sesuai agar mudah dicari dan disimpan dalam lemari khusus. Data ini akan sangat membantu ketika ada kegiatan visitasi untuk keperluan akreditasi karena biasanya assessor akan memeriksa kelengkapan dokumentasi yang dimiliki PTS.

Anna juga menjelaskan bahwa dokumen softfile  berfungsi sebagai cadangan dan juga merupakan pangkalan data yang dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. "Untuk pengolahannya perlu melibatkan tim teknologi Informasi agar dapat menjadi sebuah pangkalan data yang terintegrasi. Namun untuk permulaan cukup menggunakan aplikasi Excel, ini agar data yang dimiliki oleh PTS dapat dipertanggungjawabkan. Misal untuk karya tulis dosen yang dipublikasikan dalam jurnal, ketika diminta kita dapat langsung memberikan bukti bahwa tulisan tersebut dimuat dalam jurnal apa dan kapan," kata dia.

Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Bambang Supriyadi menyebutkan yang menjadi tujuan utama dari program PTS Asuh ini bukan untuk mengejar akreditasi. Tujuan utamanya adalah membenahi dan meningkatkan proses penjaminan mutu dan usahanya untuk mengelola PTS.

Ia menilai, ketika proses dari penjaminan mutu ini meningkat maka penilaian akreditasinya juga akan meningkat. Bambang juga menyebutkan kegiatan yang dilakukan ini membantu tugas Kopertis dalam melakukan pembinaan terhadap PTS yang belum mencapai standar.

"Pembinaan yang dilakukan Kopertis terikat oleh wilayah, karenanya pembinaan PT yang dilakukan oleh Kopertis ditujukan untuk PT yang berada di dalam wilayahnya. Dengan adanya program PT asuh, pembinaan dapat dilakukan secara lintas wilayah dan menjangkau secara lebih luas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement