Ahad 15 Jul 2018 07:01 WIB

Mahasiswa ITS Ciptakan Spray untuk Pelanggar Lalu Lintas

Spray ini akan menyemprot pengendara sepeda motor yang melanggar jalur

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah kendaraan bermotor memasuki jalur busway di Kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).( Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah kendaraan bermotor memasuki jalur busway di Kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).( Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan Busticpray (Busway Automatic Spray) bagi pengendara motor nakal yang melanggar lalu lintas. Busticpray akan menyemprotkan air ke arah pengendara nakal.

Mereka adalah Viko Dian Nano, Aris Setiawan, dan Ian Haikal Amir Akbar, yang menciptakan alat semprot air otomatis dengan nama Busticpray. Viko Dian Nano mengungkapkan, pembuatan alat perangkap bagi pengendara sepeda motor yang melanggar lalu lintas tersebut karena melihat tingginya angka pelanggaran lalu lintas di kota besar. Busticpray bekerja dengan berbasis pemrosesan gambar, yang kemudian alat ini akan menyemprotkan air secara otomatis ke arah pengendara speda motor yang melanggar lalu lintas.

"Kemacetan parah biasanya membuat banyak pengendara motor di kota besar memilih jalan alternatif lain, bahkan dengan nekat melintasi jalur yang dilarang. Contohnya di Jakarta, meski tahu melewati jalur khusus busway dilarang dan berbahaya, pengendara motor tetap saja acuh," kata Viko dalam pesan singkatnya, Ahad (15/7).

Viko mengatakan, pada mulanya, ide pembuatan Busticpray memang dikhususkan untuk mengawasi pelanggaran di jalur khusus bus Trans Jakarta. Akan tetapi, Busticpray buatannya bersama tim juga dapat diterapkan di trotoar kota-kota lainnya guna mengawasi jenis-jenis pelanggaran lain.

“Melewati trotoar atau tidak memakai helm bisa saja terdeteksi, tinggal merubah programnya,” ujar Nano.

Viko merasa, penindakan berupa tilang yang selama ini diterapkan oleh polisi tidak begitu membantu. Banyak pengendara yang mencuri-curi kesempatan apabila tidak ada pengawasan polisi. Berdasar hal itulah, Viko bersama dua rekannya akhirnya memiliki ide memasang perangkap di tepi jalan ini. 

Viko menjelaskan, memanfaatkan kamera sebagai pendeteksi, alat tersebut akan otomatis menyemburkan air apabila terdapat pengendara yang melanggar sedang melintas dan terekam oleh kamera. Menurut Viko, sistem ini dinamakan image processing. Yakni alat menangkap gambar dengan kamera, kemudian melihat kesesuaian objek yang telah ditentukan.

“Dari rekaman tersebut, microcontroller raspberry pi yang kami gunakan akan memicu modul relay, menyalakan pompa, dan menyemprotkan air,” kata mahasiswa asal Malang ini. 

Selain berguna sebagai perangkap, gambar yang terekam kamera juga dapat membantu kepolisian untuk menindaklanjuti pelaku. “Plat nomor pelanggar dapat tedeteksi, sehingga hukuman berupa tilang tetap bisa diberlakukan,” ujar Viko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement