REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembinaan keterampilan non akademis atau soft skills diperlukan demi meningkatkan kemampuan berinteraksi. Atas dasar itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan pembinaan soft skills kepada mahasiswa-mahasiswa barunya.
Soft skills juga dirasa menjadi kunci kesuksesan baik dalam pekerjaan ataupun kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, UNY memberikan pembinaan, terutama kepada mahasiswa-mahasiswa baru yang berasal dari jalur SNMPTN.
Rektor UNY, Sutrsina Wibawa mengatakan, pembinaan soft skills tidak lain bertujuan mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Sebab, pola belajar di perguruan tinggi tentu berbeda dengan SMA.
"Sebagai orang baru di UNY hendaknya mahasiswa-mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus, terus belajar, dan bekerja keras agar lulus tepat waktu" kata Sutrins, di Auditorium UNY.
Ia menekankan, UNY akan mengakomodasi kebutuhan untuk belajar mandiri dengan menyiapkan unit kegiatan mahasiswa. Sutrisna berharap, agar mahasiswa baru dapat meningkatkan prestasi yang telah dicapai selama sekolah.
Ketua Pelaksana Pembinaan Soft Skilss UNY, Nurtanio Agus Purwanto menuturkan, pembinaan dilakukan dalam proses pembelajaran maupun ekstra kurikuler. Salah satu yang dapat membentuk soft skills tidak lain organisasi mahasiswa.
"UNY memfasilitasi pengembangan soft skills mahasiswa secara bertahap sejak mereka diterima, tujuannya menghasilkan insan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan," ujar Nurtanio.
Nurtanio menerangkan, pembinaan soft skills mahasiswa baru jalur SBMPTN dilaksanakan 23-28 Juli 2018. Sedangkan, untuk pembinaan dan jalur Seleksi Mandiri pada 6-11 Agustus 2018.
Kegiatan ini diikuti 1.589 mahasiswa baru jalur SNMPTN dari seluruh fakultas di UNY. 279 dari Ilmu Pendidikan, 301 Bahasa dan Seni, 305 MIPA, 213 Ilmu Sosial, 226 Teknik, 152 Keolahragaan, dan 113 Ekonomi.
Materinya kebijakan UNY menuju keunggulan, transformasi kehidupan kampus, pembinaan prestasi mahasiswa, peningkatan kesejahteraan mental mahasiswa, etika perilaku mahasiswa, dan pengembangan karir.
Ada pula membangun organisasi kemahasiswaan yang berkarakter, pengembangan karakter mahasiswa berbasis budaya lokal Indonesia, serta pemberdayaan potensi mahasiwa dan etika beragama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
