Rabu 11 Jul 2018 09:52 WIB

ITS Peringkat Dua Terbaik dalam Produktivitas Publikasi

ITS meraih penghargaan tertinggi kedua produktivitas publikasi internasional

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
ITS
ITS

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus menunjukkan prestasinya. Kali ini, ITS berhasil meraih penghargaan tertinggi kedua sebagai institusi dengan produktivitas publikasi internasional bereputasi tahun 2017-2018, dalam ajang Science and Technology Index (Sinta) Award yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, Adi Soeprijanto menjelaskan, Sinta merupakan portal berisi tentang pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang meliputi kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal, dan kinerja institusi iptek. Hal tersebut berguna untuk mendorong para dosen dari setiap institusi melakukan budaya publikasi ilmiah.

Adi mengungkapkan, nilai yang berhasil diperoleh ITS yakni 1,23 (rasio dokumen per dosen). Penilaian dilakukan dengan cara membagi jumlah publikasi internasional bereputasi dalam tahun 2017 sampai 2018 dengan jumlah total dosen tetap yang ada di ITS.

“ITS memiliki 973 dosen tetap dengan 1.202 publikasi ilmiah yang terindex scopus selama dua tahun tersebut,” kata Adi dalam siaran peranya, Selasa (10/7).

Terkait perolehan nilai tersebut, Adi memaparkan, terdapat sembilan langkah yang dilakukan ITS sebelumnya untuk menghasilkan publikasi sebanyak itu. Yakni, memberikan insentif publikasi dosen, meningkatkan jumlah dana penelitian lokal, meningkatkan kerja sama penelitian, dan mengembangkan skema pendanaan baru.

“Pengembangan skema pendanaan baru meliputi KP (Kerjasama Penelitian), KMPI (Klinik Makalah Publikasi Internasional), PAP (Program Asisten Peneliti), dan BPUP (Beasiswa Pascasarjana Untuk Peneliti),” ujar dosen Teknik Elektro ini. 

Selain itu, lanjut Adi, juga terdapat progam pengembangan dan peningkatan Publikasi Online ITS (POMITS), peningkatan kinerja laboratorium melalui Lab Based Education (LBE), pengembangan program percepatan publikasi perbaikan sistem monitoring dan evaluasi, serta pengefektifan seminar internasional dan jurnal ITS.

“Sembilan langkah tersebut kami lakukan sebaik mungkin, karena peran publikasi ilmiah sangat penting dalam membantu menyebarkan manfaat penelitian ke dunia luar,” kata mantan Direktur Pascasarjana ITS ini.

Selain meraih penghargaan bergengsi tersebut, salah satu dosen peneliti ITS juga berhasil menyabet penghargaan di ajang Sinta Award ini. Yaitu penulis dengan jumlah publikasi tertinggi 2016-2018 kategori Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) atas nama Riyanarto Sarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement